Lagi, Tumpahan Minyak Terjang Perairan Balikpapan

Tumpahan cairan yang diduga minyak kembali menerjang kawasan pantai di Balikpapan, Senin (23/7/2018).

TRIBUN KALTIM/NALENDRO PRIAMBODO
Tumpahan cairan yang diduga minyak kembali menerjang Pantai Balikpapan, Senin (23/7/2018). Terpantau di lapangan, sebaran cairan berwarna hitam pekat, kental dan sedikit berbau minyak dan gas itu tercecer mulai pantai Melawai hingga belakang Polsek Kawasan Pelabuhan Semayang. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Nalendro Priambodo

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Tumpahan cairan yang diduga minyak kembali menerjang kawasan pantai di Balikpapan, Senin (23/7/2018).

Terpantau di lapangan, sebaran cairan berwarna hitam pekat, kental dan sedikit berbau minyak dan gas itu tercecer mulai Pantai Melawai hingga belakang Polsek Kawasan Pelabuhan Semayang.

Info munculnya cairan itu diperoleh tim gabungan Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pusat maupun Kalimantan yang sebelumnya masih mengumpulkan bahan keterangan, tumpahan minyak Jumat (20/7/2018) lalu di dekat lokasi yang jaraknya bersebelahan itu.

Baca: Ban Terlepas, Truk Muatan Batu Bata Terhenti di Depan Gerbang Perumahan Talangsari

"Informasinya kita dapat siang ini, sekitar jam 11.00, saat itu tim lapangan di lokasi, pengumpulan bahan keterangan," kata Teddy S Mahendra, Kepala Bagian Tata Usaha, yang beberapa hari ini ditunjuk sebagai juru bicara tim investigasi Gakkum KLHK, Senin siang (23/7/2018).

Siang ini, tim dari Gakkum KLHK dan Pertamina Unit Pengolahan 5 Balikpapan langsung turun mengambil sampel cairan yang diduga minyak di sejumlah titik.

Terpantau di lapangan, minyak menyebar dari samping dermaga Lanal Balikpapan, hingga bibir pantai belakang Polsek Kawasan Pelabuhan Semayang Balikpapan.

Konsentrasi minyak paling banyak berada di dermaga lanal Balikpapan, sedangkan di dekat Polsek Semayang, hanya dijumpai beberapa titik ceceran.

Baca: 109 Bank Sampah di Balikpapan Bisa Munculkan Potensi Ekonomi

Saat ditinjau siang ini, kondisi perairan dalam keadaan surut.

Diprediksi, arus surut itulah yang membawa minyak tersebut terperangkap di bibir pantai. Hingga kini, belum diketahui darimana cairan yang diduga minyak itu berasal.

"Mau nggak mau tim pulbaket (pengumpulan bahan keterangan) bukan hanya satu titik ada sebaran dampak yang harus dicari betul. Kabarnya mulai dari Polsek Semayang sampai Melawai, artinya lebih besar ketimbang kemarin. Artinya kawan kawan lebih komprehensif dan tajam analisisnya dan diperluas," katanya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved