Enam Bulan Tak Bersekolah, Dicha Rayakan Ulang Tahun ke 8 di Ruang PICU
"Awalnya hanya panas tinggi dan muntah muntah. Dokter hanya bilang Dicha perlu dirawat secara intensif," tutur Nurlina.
Laporan Wartawan TribunKaltim.co, Aditya Rahman Hafidz
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dicha Larasati Putri, buah hati Nurlina, saat ini sedang terbaring lemah di ruang Pediatric Intensif Care Unit (PICU) RSUD dr Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan, karena demam yang tinggi dan sempat mengalami pendarahan.
Dicha dirawat di rumah sakit sejak sebulan yang lalu.
Sang Ibunda, Nurlina, saat dihubungi oleh Tribunkaltim.co, mengatakan kondisi terakhir Dicha saat ini sudah membaik, hanya saja demamnya masih terbilang tinggi.
"Alhamdulillaah kondisi Dicha sudah ada perubahan. Pendarahannya sudah berhenti. Perutnya dan tubuhnya yang bengkak pun sudah mulai mengempes. Hanya panasnya yang masih tinggi, 41. Dan nafasnya yang masih sesak karena pneumonia," ujar Nurlina.
Pendarahan yang terjadi sebelumnya, Nurlina mengatakan karena panas tubuh Dicha yang terlalu tinggi sehingga membuat pembuluh darahnya pecah.
"Sebelumnya 42.8 (panas tubuhnya)," ucap Nurlina.
Sang Ibunda belum mengetahui mengapa demam tinggi melanda putrinya tersebut. Sebelum demam tinggi, wajah Dicha terlihat pucat dan tidak banyak berbicara.
Ketika dilarikan ke rumah sakit, Nurlina hanya menerima informasi bahwa anaknya perlu dirawat secara intensif.
"Awalnya hanya panas tinggi dan muntah muntah. Dokter hanya bilang Dicha perlu dirawat secara intensif," tutur Nurlina.
Baca juga:
Mengharukan, Bocah 6 Tahun Kritis Akibat Penyakit Langka, Dicha: Tuhan, Ade Ingin Sekolah
Miris, Bocah Dicha Pengidap Hemofilia Kini Terbaring di RS, Tiga Saudaranya Berpulang Lebih Dulu
Pihak RS Menyerah, Dicha harus Dirujuk ke Yogyakarta
Lina: Rp 30 Juta Lagi, Baru Saya Berani Bawa Dicha ke Jogja
Istri Wawali Terpilih Menangis Lihat Dicha, Beri Bantuan dan Siap Tanggung Biaya Perjalanan
Putri cantik yang bercita-cita ingin menjadi pramugari tersebut sebelumnya bersekolah di SDN 015, Gunung Sari Ilir tersebut.
Namun sudah 6 bulan ia tidak bersekolah. Hari-harinya lebih banyak dihabiskan keluar-masuk rumah sakit.
"Iya, pasca koma, Dicha tidak dapat berbicara dan tidak dapat berjalan dan memori ingatannya juga sudah hilang semua," ujar Nurlina.
3 hari yang lalu, tepatnya 21 Juli, mestinya ia berbahagia merayakan hari ulang tahunnya yang ke 8 bersama keluarganya, namun Dicha harus terbaring di rumah sakit.