Tangani Perkara Travel Umrah ATM, Polda Kaltim Bentuk 2 Tim Khusus

Polda Kaltim tengah mengumpulkan berbagai macam alat bukti. Tak menutup kemungkinan, Direktur PT ATM dalam waktu dekat dipanggil

TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Puluhan jemaah calon umrah PT Arafah Tamasya Mulia (ATM) melaporkan HH, Dirut PT ATM ke Polda Kaltim atas dugaan penipuan dan penggelapan dana umrah jemaahnya, Rabu (30/5/2018). 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kasus dugaan penipuan yang dilakukan PT Arafah Tamasya Mulia (ATM) jadi sorotan publik Kaltim.

Tak terkecuali kepolisian, Polda Kaltim sampai membentuk tim khusus menyelidiki dugaan penipuan dan penggelapan dana jemaah yang dilakukan penyedia jasa umrah itu.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kaltim Kombes Pol Andhi Triastanto didampingi Wadir Reskimum AKBP Sumaryono menyebut, pihaknya intensif melakukan penyelidikan dari laporan yang masuk. "Masih proses. Tim sedang bergerak," katanya, Rabu (25/7/2018).

Baca: Festival Erau 2018, Ribuan Warga Makan Lesehan Bareng Putra Mahkota dan Plt Bupati di Jalanan

Lebih lanjut, pihaknya tengah mempersiapkan gelar perkara penyelidikan dalam waktu dekat. Tujuannya untuk meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan. "Kamis nanti ada gelar perkara. Nanti kami kabari," tuturnya.

Untuk menangani kasus yang menguburkan impian banyak orang menginjak tanah suci (Mekah), kepolisian sampai membentuk 2 tim.

Sejauh ini, tim pertama (A) menangani 7 laporan polisi (LP) dan 3 pengaduan, yang saat ini dalam proses penyelidikan. Tim tersebut juga telah memeriksa 8 orang saksi. "Rencana minggu ini gelar, naik sidik," tuturnya.

"Ada pelapor yang kerugiannya capai Rp 4 Miliar ditangani tim A," sambungnya.

Baca: Kapal Wisata Mewah Terbakar di Calacia Spanyol, Lima Orang Terluka

Sementara tim lainnya (B) menangani 2 laporan polisi. Salah satu LP statusnya sudah naik ke penyidikan. Tim ini juga telah memeriksa 6 orang saksi. "Perkiraan kerugian Rp 950 juta, minggu ini tim bergerak ke Banjarmasin riksa saksi korban," bebernya.

Saat disinggung hambatan penyelidikan, pihaknya tak menampik, banyak saksi yang berstatus sebagai karyawan ATM yang kabur dan hilang jejak jadi salah satu penghambat.

Di lain pihak, banyak dorongan agar kepolisian secepat mungkin bertindak tegas, juga ditangkap pihaknya. Saat ini Polda Kaltim tengah mengumpulkan berbagai macam alat bukti. Tak menutup kemungkinan, Direktur PT ATM dalam waktu dekat dipanggil polisi.

Baca: PM Inggeris Sebut Pahlawan kepada Tim Penyelam yang Selamat 12 Bocah di Goa Thailand

"Untuk pemeriksaan yang mengarah kepada Hamzah Husain (Direktur ATM) masih sumir. Namun akan diupayakan pendalaman oleh LP yang ditangani tim," tuturnya.

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved