Bupati Berau Minta Tim Reaksi Cepat tak Kalah Cepat dengan Media Sosial
masyarakat Berau banyak yang mengeluhkan kondisi jalan yang rusak. Seperti di Jalan HARM Ayoeb, Jalan Haji Isa hingga kondisi drainase
TRIBUNKALTIM.CO – Media sosial kerap menjadi tempat masyarakat menumpahkan keluh kesah, kritik dan saran mereka kepada pemerintah.
Akhir-akhir ini, masyarakat Berau banyak yang mengeluhkan kondisi jalan yang rusak. Seperti di Jalan HARM Ayoeb, Jalan Haji Isa hingga kondisi drainase yang tidak berfungsi maksimal, sehingga menyebabkan banjir saat hujan turun.
“Seperti di perempatan Jalan Haji Isa dengan Jalan Merah Delima ini. Lokasinya tidak jauh dari kantor pemerintah, setiap hujan turun, pasti banjir, tapi tidak ada upaya untuk melakukan perbaikan. Ditambah lagi, kebijakan pemerintah hanya menguntungkan pengusaha jasa petikemas, tapi jalanan jadi rusak parah,” kata Agus, warga yang bermukim di Jalan Haji Isa III, Jumat (3/8/2018).
Baca: KPU Kaltim Bakal Kembalikan Dana Rp 50 Miliar Sisa Pilgub Kaltim 2018
Bupati Berau, Muharram sendiri mengakui, jalan rusak dan banjir kerap disoroti oleh masyarakat. Karena itu, Pemkab Berau melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC), untuk melakukan perbaikan jalan kurang dari 24 jam.
Namun nyatanya, ada beberapa ruas jalan yang mengalami kerusakan tidak juga ditangani. Karena itu, Muharram berjanji akan mengevaluasi kinerja TRC.
“Saya sedang melihat dan evaluasi. Kalau kerjanya cepat, harusnya tidak ada ada lagi foto jalan rusak di media sosial,” kata Muharram.
Baca: 10 Hektare Lahan Gili Lawa Darat Terbakar, Begini Foto-foto Sebelum dan Sesudah Kejadian
Muharram mengisntruksikan, di tahun 2019, TRC bisa bekerja lebih optimal dan terus melakukan inovasi. TRC sendiri diklaim sebagai salah bentuk inovasi yang memungkin perbaikan jalan rusak, paling lambat 1 X 24 jam.
“Namanya inovasi itu harus murah, cepat terselesaikan dan hasilnya akurat dan tepat waktu. Kalau biaya justru membengkak, pengerjaannya lama, itu bukan inovasi namanya,” katanya lagi.
Demikian pula dengan persoalan banjir. “Di Berau ini, ada beberapa titik banjir, di depan (Perumahan) Berau Indah, Jalan Ashowah dan Haji Isa III, Jalan Kedaung. Pelajari bagaimana cara atasi banjir. Caranya pelajari saat hujan berlangsung, jangan setelah berenti hujan baru turun mengamati,” ungkapnya.
Menurut Muharram, penyebab banjir karena sempitnya drainase dan kawasan resapan yang beralih fungsi menjadi pemukiman.
“Seperti di Jalan Kedaung, itu daerah resapan, air turun dari gunung tidak sempat meresap. Debit air besar, drainase kecil, akhirnya air meluap ke jalan,” paparnya.
Baca: BREAKING NEWS : Majesty Spa Balikpapan Terbakar
Muharram juga memerintahkan agar TRC berkoordinasi dengan lurah dan RT. “Kalau banjir, bukan Dinas PU, tapi bupati yang dimaki. Harapan saya, hujan lebat bagaimanapun, tidak ada banjir. Sederhana saja caranya, yang penting ada kemauan,” tegas Muharram.