Debat dengan Roy Suryo Soal Koalisi, Ali Mochtar Ngabalin : Saya Mau Sumpah Pocong
Secara bersamaan, Ali Mochtar Ngabalin selaku Tenaga Ahli Staf Kedeputian KSP pun menyambar dengan mengatakan dirinya akan sumpah pocong.
TRIBUNKALTIM.CO - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Roy Suryo memberikan pernyataan terkait kabar partainya yang kini menjalin koalisi dengan Gerindra karena alasan tawaran menduduki jabatan di pemerintahan yang lebih tinggi jika memenangkan pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Mulanya, pembawa acara Liviana Cherlisa menanyakan kepada Roy Suryo terkait jawaban Demokrat jika Gerindra sepakat atas Ijtima ulama yang merekomendasikan calon wakil presiden (cawapres) yang berasal dari PKS serta dari kalangan ulama bukan dari Demokrat.
"Kalau Prabowo memilih rekomendasi ijtima ulama, milih Salim Segaf al Jufri, atau Ustaz Abdul Somad tidak apa bagi Demokrat? Lalu Demokrat dapat apa?" tanya Livi yang dikutip dari tayangan Live Kompas TV, 'Siapa Penantang Jokowi'.
Baca: Baru 5 Tahun, Anak Denada, Shakira Arum Ternyata Sudah Rajin Berdoa dan Pandai Shalat
Livi kembali bertanya jika menurut informasi yang beredar, Demkokrat sebelumnya telah mendapatkan tawaran akan diberikan posisi menteri jika mau bergabung dengan kubu petahana Joko Widodo (Jokowi).
Namun, bukan menerima tawaran itu, kini Demokrat justu berbalik arah bersama dengan kubu Prabowo dan Gerindra.
Roy Suryo menjawab jika tawaran itu hanya datang dari orang lain dan bukan dari Jokowi sendiri selaku calon yang diajukan.
"Itu sudah ada tawaran dari kubu sebelah. Itu kan yang mengatakan orang lain, coba kalau yang mengatakan pak Jokowi sendiri, kita denger statementnya," jawab Roy.
Secara bersamaan, Ali Mochtar Ngabalin selaku Tenaga Ahli Staf Kedeputian KSP pun menyambar dengan mengatakan dirinya akan sumpah pocong.
"Saya mau sumpah pocong," jawab Ali menyambar.
"Ya silahkan," sahut Roy Suryo.
Baca: Ini Hasil Kocok Uang Pertandingan Sepakbola Asian Games Pasca Irak Mundur
"Saya mau sumpah pocong kalau diizinkan, mubahala, kita mubahala apakah pernyataan ini benar atau tidak. Saya mau bilang bahwa sudah ada aggrement, sudah ada gentlemen aggrement bahwa kalau mau jadi wapres itu sabar-sabar sejenak, tapi untuk kepentingan bangsa dan negara, monggo ini ada posko-poskonya, porsi-porsinya, kalau ditolak oleh Demokrat, besok saya siap mubahala," kata Ngabalin.
Sementara itu, pembawa acara kembali bertanya pada Roy untuk kesimpulan pertanyaan awalnya terkait tidak ada permintaan khusus atau tawaran menarik dari Gerindra untuk Demokrat.
Roy Suryo pun kembali menjawab jika partainya berkoalisi karena kepentingan negara dan bukan karena keinginan akan posisi tertentu di pemerintahan.
Lihat videonya di sini:
Diberitakan sebelumnya dari Kompas.com, SBY mengakui Jokowi menawarkan kursi menteri bagi Demokrat jika bergabung dengan koalisi Pilpres 2019 dengan kubu Jokowi.
Menurut SBY, tawaran itu wajar seperti yang dia alami dulu ketika menjadi presiden.
"Pak Jokowi memang menyampaikan kepada saya kalau Demokrat di dalam, ada posisi-posisi menteri sebagaimana partai-partai lain. Menurut saya, wajar karena saya rasa demikian. Saya juga memimpin koalisi selama 10 tahun, jadi menurut saya itu wajar," ujar SBY dalam jumpa pers di kediamannya di Jakarta, Rabu (25/7/2018) malam.