Gempa Bumi

Gempa 7 SR Guncang Lombok, Warga Teriak 'Allahu Akbar' saat Gempa Susulan

Gempa bumi berkekuatan 7 SR mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggar Barat. BMKG mencatat gempa terjadi sekira pukul 18:46 WIB.

Editor: Sumarsono
Twitter @infoBMKG
Peringatan dini tsunami dari Gempa Bumi di Lombok 

TRIBUNKALTIM.CO, LOMBOK - Gempa bumi berkekuatan 7 skala richter mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi sekira pukul 18:46 WIB. Titik gempa berada di 8.37 Lintang Selatan -116.48 Bujur Timur tepatnya 18 kilometer barat laut Lombok Timur, NTB dengan kedalaman 15 kilometer.

Dalam situs reminya, BMKG menuliskan bila gempa tersebut diprediksi memicu tsunami. Salah seorang warga bernama Seran menceritakan detik-detik terjadinya gempa. Seran mengatakan saat gempa besar terjadi ia sedang asyik rebahan sembari menonton televisi di rumahnya. Rumahnya berada di Desa Senaru, Lombok Utara.

"Sedang asyik nonton televisi. Saya saat itu sudah tidak bisa berkata-kata lagi,"kata Seran saat berbicara di ujung telepon. Guncangan gempa kata dia terasa sangat kuat. Ia pun langsung lari ke luar rumah bersama istri dan anak-anaknya. Seran sempat menggambarkan suasana usai gempa. Kata dia listrik di desanya padam total alias gelap gulita.

Baca: Gempa Guncang Lombok, Menteri-menteri Panik Berhamburan Keluar

Beruntung kata Seran ia memiliki senter untuk membantu penerangan saat keluar rumah. "Sekarang warga kumpul semua di luar,"ujarnya. Ketika sedang berbincang dengan telepon, Seran mendadak berteriak takbir. Suara di belakang juga banyak warga berteriak. "Allahu Akbar..Allahu Akbar,"teriak Seran.

Lebih jauh Seran juga mengabarkan bahwa tebing-tebing di sekitar wilayah desanya juga ikut longsor. Rumah-rumah kata dia juga hampir semua rata dengan tanah. Ketika ditanya apakah di desanya dapat kabar soal potensi tsunami, Seran menyebut bahwa rumahnya berada jauh dari pantai, sekitar lima kilometer. "Saya ada di tengah-tengah, jarak dari pantai lima kilometer,"kata dia.

Warga lainnya bernama Ahmad Zohri mengatakan saat warga berada di luar suasana sangat sepi dan gelap gulita. Tidak ada sama sekali ambulans atau tim-tim bantuan hilir mudik. "Lumayan ramai warga. Kondisi gelap gulita. Tidak ada bantuan kita menunggu saja di depan rumah ramai-ramai,"kata Ahmad Zohri yang juga anak dari Seran.

Baca: Simak Deret Video Amatir Gempa NTB; Warga Panik Berhamburan hingga Kondisi Kerusakan Bangunan

Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan ada 16 kali gempa susulan usai gempa utama dengan kekuatan 7 SR terjadi. Sutopo menjelaskan akibat gempa BMKG melaporkan adanya potensi tsunami, namun ketinggian maksimal tsunami hanya 0,5 meter.

"Tsunami sudah masuk ke daratan di dua desa dengan ketinggian 10-13 cm. Diperkirakan ketinggian tsunami berikutnya mencapai 0,5 meter. Ada kemungkinan tsunami berikutnya dengan tinggi maksimum tsunami tidak begitu besar, level waspada hanya tinggi 0,5 meter,"ujar Sutopo.

Ia mengimbau kepada warga-warga di Lombok bagian Utara dan Lombok Timur bagian utara agar menjauhi kawasan pantai. "Hanya di dua wilayah itu saja, yang lain aman,"kata dia.

Baca: Korut Kritik Sikap AS Kurang Sabar dan Mudah Ancam Beri Sanksi

Saat ditanya soal kerusakan, Sutopo mendapatkan laporan bahwa di kota Mataram, NTB rumah-rumah dan bangunan tinggi mengalami kerusakan. Begitu pula di titik pusat gempa, kerusakan kata dia cukup parah. (tribun network/fit/nis/kps/wly)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved