Pemborong Jargas di Bontang Ancam Bongkar Pipa Jargas, Ini Alasannya

Komitmen PT Torindo Utama Sakti, selaku kontraktor pembangunan jarigan gas (Jargas) untuk kebutuhan rumah tangga di Bontang

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim/Udin Dohang
Sejumlah pekerja proyek Jargas Bontang melakukan penggalian dan pemasangan pipa Jargas di jalan Parikesit, Bontang Baru, beberapa waktu. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Komitmen PT Torindo Utama Sakti, selaku kontraktor pembangunan jarigan gas (Jargas) untuk kebutuhan rumah tangga di Bontang, kembali dikeluhkan. Kali ini, pemborong tenaga kerja dan eks pekerja PT Torindo menuntut jasa borongan dan upah mereka yang tak kunjung dibayarkan.

"Janjinya setelah pekerjaan selesai. Dua minggu langsung bayar, tapi ini sudah lima bulan lebih tak ada kejelasan pembayaran," ujar Basri, salah seorang pemborong rekanan PT Torindo saat menggelar jumpa pers di Jalan P Suryanata, Kamis (9/8) siang.

Basri mengaku mendapatkan pekerjaan borongan dari PT Torindo untuk kegiatan rekondisi galian pipa jargas. Lubang-lubang galian pipa ditutup kembali. Pihaknya mengaku telah menyelesaikan seluruh pekerjaan yang diminta dalam tempo dua bulan sesuai kontrak.

Baca: Puluhan Siswa SMAN 3 Tenggarong Keracunan, Ini Langkah Dilakukan RSUD Parikesit

Sayangnya, hingga sekarang pihak PT Torindo selaku kontraktor jargas yang ditunjuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tak kunjung melunasi kewajibannya.

"Total tagihan kami Rp 500 juta. Nilai tidak seberapa dibanding kontrak PT Torindo yang puluhan miliar," katanya.

Tidak adanya kepastian pembayaran, membuat pemborong yang jadi rekanan PT Torindo terlilit utang. Menurut, dari tujuh rekanan pemborong yang bekerjasama dengan PT Torindo, beberapa di antaranya terancam bangkrut.

Basri sendiri mengaku kini dikejar pemodal yang ikut mendanai pekerjannya. "Sampai ada yang kabur ke luar Bontang karena diteror sama pemberi modal," ungkapnya.

Basri mengancam bakal membongkar kembali eks galian pipa Jargas yang telah mereka cor di Kelurahan Tanjung Laut dan Tanjung Indah, jika PT Torindo, tidak melunasi tunggakannya kurun satu bulan. "Kalau tidak ada kejelasan, kami akan bongkar kembali bekas galian pipa itu," tegasnya.

Baca: Maharnya Bikin Ngiler, Perempuan 36 Tahun Ini Dinikahi oleh Bosnya Sendiri

Sementara itu, Baba Aprilia, eks karyawan PT Torindo mengaku hasil keringat selama bekerja di PT Torindo belum seluruhnya dilunasi. Baba mengklaim perusahaan masih berhutang sebesar Rp 5 juta atas pesangon yang belum dilunasi.

Baba bersama 30 orang rekannya pun telah meminta mediasi ke Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja, dan Perizinan & PTSP (DPMTK &PTSP) Kota Bontang. Namun, hanya segelintir yang mendapat pelunasan, sisanya masih tertahan.

Ia pun mengaku bakal ikut membongkar pipa jargas yang telah dikerjakannya. Selain itu, Baba dan rekannya melarang aktivitas penyambungan jargas ke kompor sebelum pembayaran mereka terpenuhi.

Baca: Bagus Kahfi Kian Mapan di Daftar Top Skor Piala AFF U-16 2018, Sulit Dikejar Rival!

Dikonfirmasi terpisah, perwakilan PT Torindo Jaya Sakti, Asrul enggan menanggapi tuntutan pemborong dan eks karyawannya. Asrul mengaku masih berada di luar kota, dan akan memberikan klarifikasi setibanya di Bontang.

"Saya masih di luar kota, tunggu saja saya pulang. Besok (Jumat (10/8), saya sudah di Bontang," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved