Bertahun-tahun Merawat Orang Dengan Gangguan Jiwa, Ini Harapan Para Orangtua
Sebanyak 11 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) beserta keluarga mengikuti kegiatan 'Kelas Sehat Jiwa Ceria'
Penulis: Doan E Pardede | Editor: Januar Alamijaya
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sebanyak 11 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) beserta keluarga mengikuti kegiatan 'Kelas Sehat Jiwa Ceria' berupa Sosialisasi dan Rehab Psikososial di Puskesmas Sempaja, Jalan Wahid Hasyim, Jumat (10/8/2018).
Yang menjadi peserta dalam kegiatan ini adalah OGDJ yang dirawat sendiri oleh keluarga, dan belum pernah menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa.
Kepala Puskesmas Sempaja, drg Aprilia Lailati menyampaikan bahwa total ODGJ yang sudah terdata dan sudah ditangani di wilayah kerja Puskesmas Sempaja mencapai 45 orang. Namun karena berbagai alasan, yang bisa menghadiri kegiatan hanya 11 ODGJ saja.
Baca: Gagal Jadi Cawapres Prabowo, Begini Suasana Perayaan Ulang Tahun Ke-40 AHY
Aprilia menuturkan, kegiatan 'Kelas Jiwa' ini memang sudah menjadi agenda rutin Puskesmas Sempaja yang digelar setiap hari Jumat.
Biasanya, kegiatan ini digelar di lantai 4 Puskesmas. Selain diberi materi berupa sosialisasi, di tempat ini para ODGJ akan diajak bercerita, berpuisi, bernyanyi, dan melakukan berbagai aktivitas ringan lainnya.
Agar lebih optimal, kata Aprilia, pembinaan ODGJ ke depannya juga akan melibatkan RSKJ Atma Husada Mahakam Samarinda.
"Supaya bisa membuat kerajinan-kerajinan, dan hal-hal lain. Juga agar bisa kembali berkomunikasi lagi dengan masyarakat luas," kata Aprilia.
Baca: Partai Demokrat Putuskan Usung Prabowo-Sandiaga, Ini Alasannya
Sunarto, salah seorang orangtua yang memiliki anak laki-laki ODGJ berusia sekitar 30an tahun tetap berharap anaknya bisa kembali normal.
Secara khusus, Sunarto mengaku sangat berterimakasih atas perhatian RS Jiwa Atma Husada Mahakam dan Puskesmas Sempaja yang mau memperhatikan perkembangan ODGJ. Merawat sendiri anak ODGJ menurutnya cukup sulit. Dan menurut Sunarto, sejak ditangani dan diberi perhatian, kondisi kejiwaan anaknya sudah semakin membaik.
"Cuma anak saya masih kesulitan bangun pagi, mandi. Sudah bisa disuruh ini itu. Tapi kalau disuruh menbaca masih sulit sekali. Sebagai orangtua, saya juga akan terus membimbingnya," ujar Sunarto.
Sunardi, orangtua yang juga memiliki anak laki-laki ODGJ berusia 30an tahun mengakui bahwa selama ini, dirinya sangat kebingungan mengurus anaknya.
Selain itu, dia juga sangat terbebani dengan biaya perawatan, psikiater, obat-obatan, serta biaya lainya. Namun setelah mengikuti "Kelas Jiwa", dia bisa mendapat banyak informasi, khususnya seputar biaya yang bisa dimanfaatkan untuk perawatan ODGJ.
Sunardy juga berharap agar anaknya bisa kembali hidup mandiri, bekerja, dan hidup seperti manusia normal lainnya.
"Kegiatan seperti ini bisa mengurangi beban saya, soal biaya-biaya itu," ujarnya.