Tak Cuma di Jawa Manusia Purba juga Ada di Pulau Kalimantan, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Penemuan kerangka atau fosil manusia purba di Pulau Kalimantan tidak seramai apa yang ditemukan di daerah Pulau Jawa.
Penulis: Budi Susilo |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Penemuan kerangka atau fosil manusia purba di Pulau Kalimantan tidak seramai apa yang ditemukan di daerah Pulau Jawa.
Kondisi hal ini bukan berarti di Pulau Kalimantan pada saat itu tidak dihuni oleh manusia purba.
Hal ini disampaikan oleh Harry Widianto, Peneliti Ahli Manusia Purba kepada Tribunkaltim.co usai mengisi Seminar Kebijakan dalam Rangka Membangun Ekosistem Kebudayaan di gedung Dome, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur, Sabtu (11/8/2018) siang.
Baca: Pameran Cagar Budaya di Balikpapan Dikritik Peneliti Lulusan Institut De Palemtogie Humain Paris
Ia menjelaskan, tidak ditemukannya fosil manusia purba di pulau Kalimantan bukan menjadi acuan bahwa Pulau Kalimantan tidak dihuni oleh manusia purba.
Menurut dia, kala itu masih zaman es, secara geografis pada zaman dahulu Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, dan Pulau Jawa itu menyatu, tidak dipisahkan oleh perairan laut.
"Zaman es manusia bisa bergerak dari Jawa, ke Sumatera, dan Kalimantan tanpa harus mengarungi perairan laut," tutur pria lulusan strata satu Arkeolog dari Universitas Gajah Mada ini.
Ia tambahkan, ada migrasi manusia purba dari satu daerah ke daerah lain.
Baca: Wury Estu Handayani, Istri Cantik Maruf Amin Sempat Khawatir Suaminya Dipilih Jadi Cawapres Jokowi
Harry meyakini, bahwa di Kalimantan sebenarnya ada manusia purba seperti yang berada di Pulau Jawa.
Namun karena kondisi geografis yang sangat berbeda antara Jawa dan Kalimantan membuat keduanya ada perbedaan dengan di Jawa.
"Di Jawa itu banyak gunung api yang memiliki material vulkanik berupa kadar silika sampai 75 persen. Pada saat terjadi letusan gunung api kemungkinan besar, manusia purba yang hidup di Pulau Jawa terkubur atau terkena abu vulkanik yang mengandung silika," katanya.
Perlu diketahui, partikel silika dalam abu vulkanik ini bisa membuat daya tahan tulang manusia yang terkubur dalam tanah.
Baca: 6 Fakta Tentang Tumbangnya Persib Bandung di Tangan Mitra Kukar
"Jenazah kena silika lalu terjadilah fosilisasi. Tulangnya awet sehingga sampai sekarang masih bisa kita temukan," ujar Harry.
Berbeda halnya dengan geografis di Kalimantan yang ciri khasnya lebih banyak tanah basah berawa.