Pilpres 2019

Respon Pengakuan Sandiaga Soal Dugaan Mahar, Andi Arief: PKS - PAN Bercerminlah

meyakinkan jika pernyataannya soal mahar yang melengserkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendamping Prabowo Subianto adalah benar.

kolase/tribunjaim.com
Andi Arief, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno 

TRIBUNKALTIM.CO - Isu soal mahar Rp 500 miliar yang disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief dijawab Calon Wakil Presiden (Cawapres), Sandiaga Salahudin Uno.

Dalam laporan salah satu portal berita, Sandi mengakui uang tersebut disetorkan kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Laporan itu disambut gembira Andi Arief. Sebelumnya ia sempat akan dipolisikan oleh kedua parpol tersebut.

 
Lewat akun twitternya @AndiArief_, dirinya meyakinkan jika pernyataannya soal mahar yang melengserkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendamping Prabowo Subianto adalah benar.

"Nah. Apa yang saya sampaikan itulah yang sebenernya, bukan mengada-ada," tulisnya menyertakan tautan artikel sebuah portal berita pada Minggu (12/8/2018).

Pengakuan tersebut menurutnya menjadi bukti kuat adanya mahar dalam Koalisi Gerindra-Demokrat-PAN-PKS.

 
Sehingga tuduhan fitnah ancaman pelaporan yang disebutkan pihak PKS dan PAN kepada dirinya tidaklah benar.

"Soal mahar entah dalam bentuk penaklukkan atau kampanye sudah diakui Sandiaga Uno, Pimpinan PAN dan PKS yang telah menghujat saya tak perlu minta maaf pada saya, tapi saya anjurkan lihat muka di cermin," tulisnya.

Tweet Anndi Arief soal mahar politik
Tweet Anndi Arief soal mahar politik (@ANDIARIEF)

"Saya berniat baik, mencegah Pak Prabowo mengambil langkah salah. Jika ini saya teruskan ke ranah hukum, Sandiaga Uno bisa terindikasi suap karena masih menjabat wagub dan Pimpinan PAN-PKS bisa terlibat. Ini sudah jadi pengetahuan publik," tambahnya.

Tweet Andi Arief mengenai dugaan mahar politik
Tweet Andi Arief mengenai dugaan mahar politik (@ANDIARIEF)

Seperti diketahui sebelumnya, Andi Arief membeberkan alasan Sandiaga Salahudin Uno dapat maju sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang karena adanya mahar.

Mahar itu disebutkan sebesar Rp 500 miliar disetorkan kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Tujuannya agar PKS dan PAN tidak mencalonkan kadernya sebagai Cawapres.

Dikutip dari Kompas.com, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berang dengan tudingan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief bahwa dipilihnya Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto merupakan hasil dari politik transaksional.

Juru bicara DPP PKS Muhammad Khalid menegaskan, pihaknya akan melaporkan Andi ke kepolisian terkait pernyataannya yang pertama kali diunggah melalui akun Twitter tersebut.

"Itu jelas fitnah dan kami akan memproses itu," ujar Khalid dalam acara diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/8/2018).

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved