Dugaan Korupsi RPU
Mahasiswa Beri Sapu Ijuk kepada DPRD Balikpapan, Begini Artinya
Simbol sapu ijuk hijau yang diberikan oleh HMI Balikpapan ini diterima secara langsung Ketua Komisi I DPRD Balikpapan, Faisal Tola.
Penulis: Budi Susilo | Editor: Januar Alamijaya
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN - Puluhan mahasiswa HMI Balikpapan yang melakukan unjuk rasa di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mengenai kasus dugaan korupsi Rumah Potong Unggas memberikan simbol sebuah sapu ijuk.
Pengamatan Tribunkaltim.co, hal ini berlangsung sekitar pukul 12.30 Wita di beranda dalam Gedung DPRD Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan pada Kamis (30/8/2018).
Simbol sapu ijuk hijau yang diberikan oleh HMI Balikpapan ini diterima secara langsung Ketua Komisi I DPRD Balikpapan, Faisal Tola.
"Terima kasih atas saran dan kiritikannya. Sapu ini akan kami simpan sebagai pengingat supaya bisa selalu bersih," ungkapnya kepada kalangan mahasiswa.
Baca: Pernah Dipertahankan Ahok Jadi Kadis SDA, Kini Jadi Tersangka Juga Karena Ahok
Kegiatan demonstrasi mengenai dugaan korupsi RPU Balikpapan ini berlangsung secara damai dan kondusif.
Puluhan aparat kepolisian dari Polres Balikpapan mengawal kegiatan unjuk rasa mahasiswa HMI Balikpapan ini berjalan damai, dilakukan sejak pagi hari.
Saat dikonfirmasi, Ketua Umum HMI cabang Balikpapan, Rizqi Usman, menjelaskan, diberikannya simbol sapu ijuk berharap para personil wakil rakyat yang duduk di parlemen DPRD Balikpapan agar selalu bersih.
Harapan terbesar para wakil rakyat untuk berkomitmen selalu bersih dari tindak pidana korupsi maupun asusila serta narkoba.
Baca: Terekam CCVTV, Pertama Kali Terjadi Seorang Perempuan Mencuri Mobil di Arab Saudi
Menurut Usman, pemberian sapu menjadi filosofi dalam komitmen tetap bersih. Hal ini penting bagi para anggota dewan untuk selalu bersih dan melakukan kerja politik secara baik mengikuti aturan yang berlaku dan benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat.
"Kami sangat sedih mencuatnya dugaan korupsi Rumah Potong Unggas yang telah merugikan masyarakat Balikpapan. Uang rakyat tidak jelas, harusnya digunakan bagi kepentingan rakyat. Sekarang proyeknya tidak jelas tapi uang rakyat sudah terhambur," ujarnya.