Masih Kurang 5 Dokter PTT, Ini yang Dilakukan Dinkes PPU Isi RS Pratama

(Dinkes) Penajam Paser Utara (PPU) masih memberikan kesempatan bagi lulusan kedokteran umum dan gigi, untuk menjadi dokter pegawai tidak tetap

Penulis: Samir | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUN KALTIM/SAMIR
Kepala Dinkes PPU, Arnold Wayong 

TRIBUNKALTIM.CO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Penajam Paser Utara (PPU) masih memberikan kesempatan bagi lulusan kedokteran umum dan gigi, untuk menjadi dokter pegawai tidak tetap (PTT).

Karena sampai sekarang masih membuka lowongan untuk tiga dokter umum dan dua dokter gigi yang akan ditempatkan di RS Pratama Sepaku dan puskesmas.

Kepala Dinkes PPU, Arnold Wayong, Jumat (31/8/2018) menjelaskan, lowongan dokter PTT ini sudah dibuka sejak lama dan sudah diberikan kesempatan bagi lulusan kedokteran umum dan gigi di luar dari PPU.

Baca: Pelukan Jokowi-Prabowo, Akankah Kesejukan Menjalar hingga Akar Rumput?

Ia mengatakan, diberikannya kesempatan untuk luar PPU karena setelah membuka khusus warga PPU peminatnya masih kurang.

"Saya juga tidak tahu kenapa kok minat untuk menjadi dokter PTT di PPU kurang. Padahal sekarang kami sudah buka untuk luar PPU sehingga terbuka," jelasnya.

Arnold menjelaskan, nantinya dokter PTT yang akan direkrut sebagian akan ditempatkan di RS Pratama yang telah selesai dibangun. Bahkan saat ini sejumlah alat kesehatan yang dibutuhkan sudah mulai berdatangan.

Namun bila ternyata peminat untuk menjadi dokter PTT minim, maka pihaknya terpaksa harus mengambil dokter umum dan gigi yang sudah ditempatkan di puskesmas.

Menurutnya, tak menjadi masalah bila dokter di puskesmas dipindahkan untuk melayani pasien di RS Pratama yang akan disegera dioperasikan.

Baca: Berani Bakar Hutan dan Lahan? Ini Ancamannya

Arnold mengatakan, mereka yang direkrut menjadi dokter PTT akani mendapatkan hak gaji setiap bulan. Bahkan dokter yang telah diangkat telah menerima hak mereka dan setiap bulan nilainya mencapai Rp 6 juta.

"Kalau gaji mereka tidak menjadi masalah sudah kami bayarkan. Jadi tak perlu khawatir gajinya tak dibayarkan," ujarnya.

Mengenai operasional RS Pratama Sepaku, ia mengatakan bahwa saat ini alkes sudah mulai dating.

Namun yang menjadi kendala karena baru akan diusulkan di APBD Perubahan untuk anggaran operasional rumah sakit tersebut.

Diharapkan setelah anggaran operasional dianggarkan, maka rumah sakit tersebut sudah bisa dibuka untuk melayani masyarakat.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved