Pasca Diterpa Angin Kencang, Pulau Kakaban Mulai Ramai Dikunjungi Wisatawan
Awalnya, kata Mappasikra, selama perbaikan Pulau Kakaban akan ditutup selama kurang lebih 30 hari atau satu bulan lamanya.
Laporan wartawan Tribunkaltim.co, Geafry Necolsen
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Meski Pulau Kakaban masih dalam proses perbaikan, pasca dihantam angin kencang, sehingga memporak-porandakan sejumlah bangunan, namun antusiasme wisatawan untuk berkunjung ke pulau ini tidak pernah surut.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Mappasikra Mappaseleng, wisatawan domestik maupun mancanegara tetap berdatangan.
“Selama proses perbaikan, tetap saja ada pengunjung yang datang, sehingga Pulau Kakakban tetap dibuka untuk umum,” kata Mappasikra, Senin (17/9/2018).
Chelsea dan Liverpool Pimpin Klasemen, Inilah Hasil Liga Inggris hingga Pekan Ke-5 Premier League
Awalnya, kata Mappasikra, selama perbaikan Pulau Kakaban akan ditutup selama kurang lebih 30 hari atau satu bulan lamanya.
Namun jika melihat progres perbaikan objek wisata Kakaban, saat ini memungkinkan untuk tetap dibuka.
Camat Pulau Maratua, Marsudi membenarkan, Pulau Kakakaban tetap berperasi, apalagi saat ini perbaikan fasilitas wisata sudah mencapai lebih dari 70 persen.
“Memang masa perbaikan kami estimasi selama satu bulan, tapi ternyata lebih cepat dari perkiraan,” ungkap Marsudi.
Faizal Assegaf Tanggapi Pakta Integritas GNPF yang Ditandatangani Prabowo
Ditambahkannya, perbaikan kerusakan fasilitas wisata di Pulau Kakaban, diharap secara gotong-royong oleh sejumlah resort yang ada di Pulau Maratua dan Derawan.
“Jadi para pengusaha resort ini mereka patungan, ada yang menyumbang material, seperti kayu. Ada juga yang membantu tenaga dengan menyediakan tukang, jadi lebih vcepat selesai renovasinya,” imbuhnya.
Setiap tahun, Pulau Kakaban selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan.
Pasalnya, Pulau Kakaban memang memiliki keunikan yang tak banyak dimiliki oleh objek wisata lain di dunia. Pulau Kakaban adalah situs purbakala yang telah terbentuk sejak jutaan lalu.
Di tengah pulau, terdapat danau air payau yang airnya berasal dari resapan air tanah dan tadah hujan.
5 Fakta Menarik Laga Juventus Vs Sassuolo, Cristiano Ronaldo Jadi Bintang Kemenangan
Tidak hanya danaunya saja yang unik, biota di dalamnya juga termasuk biota langka. Karena di dalam danau Pulau Kakaban terdapat jutaan ubur-ubur tanpa sengat.
Di dunia, hanya ada dua situs unik dan langka semacam ini, selain di Kabupaten Berau juga ada di Micronesia.
Pulau seluas 774 hektare ini juga dikelilingi oleh pohon-pohon berusia ratusan hingga ribuan tahun dengan diameter yang cukup besar. Pepohonan ini tumbuh di sela-sela batu karang namun tetap tumbuh subur, seperti halnya hutan tropis lainnya. (*)