Gempa dan Tsunami Sulteng

Dua Atlet Paralayang Sulut, Petra Mandagi dan Gleen Mononutu Ditemukan Tewas di Hotel Roa Roa

Ditemukannya jasad Petra Mandagi, atlet Paralayang asal Sulawesi Utara menambah deretan kisa pilu keluarga Mandagi yang tewas mengenaskan.

kolase/ instgram/ tribunnews.com
Atlet paralayang nasional Petra Mandagi. 

TRIBUNKALTIM.CO, PALU- - Ditemukannya jasad Petra Mandagi, atlet Paralayang asal Sulawesi Utara menambah deretan kisa pilu keluarga Mandagi yang tewas mengenaskan.

Petra Mandagi diketahui ditemukan tewas usai insiden gempa yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) lalu.

Petra ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di Hotel Roa Roa, Maesa, Kelurahan Lolu Timur, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018).

Petra ditemukan bersama seorang atlet lainnya yang juga sudah dalam kondisi tak bernyawa.

Ketua Paralayang Sulteng, Asgaf Umar mengatakan kedua jenazah tersebut sudah teridentifikasi.

Atlet paralayang nasional Petra Mandagi.
Atlet paralayang nasional Petra Mandagi. (kolase/ instgram/ tribunnews.com)

Asgaf juga mengatakan, jenazah kedua dipastikan merupakan Petra Mandagi setelah melihat cincin yang dipakai bertuliskan nama sang istri, Stevi.

"Maka dipastikan Kedua jenazah adalah GLEEN MONONUTU dan PETRA MANDAGI. Keduanya adalah atlet Sulut," kata Asgaf.

Menurut kakak dari Petra Mandagi, sebelum dinyatakan hilang pasca gempa dan tsunami di Palu-Donggala Sulawesi Tengah, Petra Mandagi sempat menghubungi sang istri.

"Petra terakhir kali berkomunikasi dengan istrinya pukul 17.31 WIB," kata Pinkan Mandagi.

Meninggalnya Petra menambah kisah pilu kisah dari keluarga atlet yang berasal dari Sulawesi Utara itu.

Sebelumnya, sang ayah dari Petra Mandagi yakni Theo Mandagi juga meninggal dunia saat melakukan terjun payung ditahun 2004 lalu.

Theo meninggal dalam acara Ulang Tahun Kemerdekaan ke-59 setelah parasutnya tidak terbuka saat hendak bermanuver di udara.

Petra Mandagi terjun di langit Kota Palu, Jumat (28/9/2018) pekan lalu yang diunggah di akun Instagram.
Petra Mandagi terjun di langit Kota Palu, Jumat (28/9/2018) pekan lalu yang diunggah di akun Instagram. (instagram)

Mengutip berbagai sumber, Theo Mandagi, ayah dari Petra Mandagi meninggal saat sedang merayakan pemecahan rekor terjun payung kerjasama di udara yang dilakukan 100 penerjun dari 17 negara pada 11 Agustus 2004.

Setelah berhasil memecahkan rekor, sejumlah penerjun lalu berinisiatif melakukan sunset jump, yakni terjun bersama-sama menjelang matahari terbenam.

Ajal tak dapat ditolak, parasut Theo tidak membuka dengan sempurna.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved