Patung Naga 27 Meter di Kukar tak Kunjung Selesai, Ini Sebabnya

Pembangunan patung naga setinggi 27 meter di samping Kantor Bupati Kukar mangkrak. Kesultanan Kutai pun memberi tanggapan atas proyek ini.

Penulis: tribunkaltim | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUN KALTIM/RAHMAT TAUFIQ
PATUNG NAGA - Pembangunan patung naga di kawasan CBD samping Kantor Bupati Kukar ini mandek dalam 2 tahun terakhir. 

TENGGARONG, TRIBUN - Pembangunan patung naga setinggi 27 meter di samping Kantor Bupati yang mangkrak mendapat tanggapan keras dari pihak Kesultanan Kutai. Menteri Kelestarian Nilai Adat Kesultanan Kutai, Adji Pangeran Haryo Kusumo Puger meminta kejelasan Pemkab terkait kelanjutan pembangunan patung naga di kiri Jembatan Kukar itu.

"Kalau itu (patung naga) bisa diselesaikan, tolong diselesaikan, kalau nggak dirobohkan saja. Ini situs kerajaan Kutai di mana lambang naga punya sejarah di Kutai lama, kalau kita biarkan kepalanya di bawah, badan naganya melata ke atas mengakibatkan nanti kita dapat malapetaka, tolong dipertegas ke depan, apakah ini diteruskan atau tidak, kalau tidak dirobohkan saja, saya pikir nggak masalah," kata Pangeran Puger dalam sambutannya di acara ziarah makam raja-raja di kompleks pemakaman Sultan Kutai, Museum Mulawarman, untuk memperingati HUT Kota Tenggarong ke-236, Jumat (28/9).

Ia tidak ingin pembangunan patung naga yang mangkrak lebih 2 tahun ini menimbulkan pendapat miring dari seniman dan budayawan dari luar daerah yang berkunjung ke Tenggarong.

"Para budayawan yang datang dari luar bakal beranggapan kok begini Kutai membangun pelestarian nilai-nilai budayanya, kami meyakini anggaran masih defisit, kalau tidak ada dananya dirobohkan saja, kami tidak akan merasa kehilangan budaya yang ditampilkan, daripada hanya setengah-setengah saja," tuturnya.

Ia tidak menghendaki kota Tenggarong yang merayakan hari jadinya ke-236 tahun tidak dapat melestarikan budaya sesuai harapan masyarakat Kutai sendiri.

Sekedar diketahui, rencananya patung naga ini bakal ditaruh di tengah-tengah lokasi air mancur bundaran kawasan Central Business District (CBD). Bundaran CBD ini disebut-sebut menyerupai Bundaran HI di Jakarta.

Namun Kepala Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air Kukar saat itu, Ahyani Fadianur Diani mengatakan Bundaran CBD ini ukuramnya lebih besar. Bundaran CBD yang bakal jadi ikon Tenggarong ini bakal dipasang 2 ekor naga raksasa setinggi 27 meter.

Bahkan patung naga ini dikerjakan secara terpisah, yakni bagian kepala, badan dan ekor. Pembuatan patung naga ini sudah dikerjakan sejak November 2015 silam.

Kawasan CBD ini terintegrasi dengan Jembatan Kukar. Naga kembar ini akan ditaruh di tengah Bundaran CBD dengan posisi menghadap ke arah timur Jembatan Kukar. Seolah sepasang patung naga ini menyambut pengunjung yang masuk ke Tenggarong melewati Jembatan Kukar. Sayangnya, I patung naga kembar ini tak kunjung berdiri sampai sekarang.

Dikonfirmasi tentang pembangunan patung Naga tersebut, Pemkab Kukar berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan patung naga yang mangkrak. Plt Bupati Kukar Edi Damansyah mengemukakan, saat ini patung naga ini sedang diaudit.

"Ini memang menjadi perhatian kami karena itu bagian dari fasilitas umum yang menjadi keindahan kota Tenggarong, target kita naik dulu kepalanya ke atas, mudah-mudahan dalam waktu cepat, saya memang minta diarahkan untuk diaudit," ujar Edi.

Ia juga menggandeng perusahaan yang tergabung dalam forum CSR. Pihaknya juga bersinergi dengan perusahaan lewat program CSR.

"Ini bakal ditangani secara bertahap. Ini seperti mengurai benang kusut, kita tarik satu-satu," tuturnya. Ia tak memungkiri beberapa fasilitas umum yang dibangun sampai sekarang belum selesai, termasuk patung naga yang jadi fokus perhatian pemerintah.

"Kami lagi merampungkan proses auditnya sehingga kita memulaikan hal ini dengan hal yang memang sudah beres dengan persoalan pada saat awal kegiatan ini, saya tidak bisa sampaikan secara detil terhadap kondisi ini tapi kami sampaikan komitmen kami terkait beberapa pembangunan infrastruktur, sarana prasarana, pengembangan pariwisata yang belum rampung, kami pastikan secara bertahap sesuai kondisi kemampuan pembiayaan akan diselesaikan dengan baik ke depannya," ucap Edi.

Saat ini, lanjut Edi, jajaran Pemkab melakukan evaluasi karena banyak hal yang dibangun di Tenggarong kaitannya dengan infrastruktur dan sarana prasarana yang belum rampung.

"Nanti ada evaluasi dan redesain sehingga mudah-mudahan secara bertahap ke depan bisa kita selesaikan beberapa sarana prasarana, khususnya di Tenggarong sebagai bagian dari tujuan wisata," katanya. (top)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved