Gubernur Kaltara Bentuk Tim Peduli Gempa Sulteng, Fokus Selamatkan Warga Kaltara

TRIBUNKALTIM, TANGJUNG SELOR - Pemprov Kalimantan Utara takkan tutup mata terhadap nasib korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala.

Ini sejurus dengan Instruksi Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie yang memerintahkan membentuk tim kecil untuk menggalang dan menyalurkan bantuan, membantu proses evakuasi hingga pendampingan pasca trauma korban bencana dari lingkup Pemprov Kaltara.

Menurut Irianto, tim relawan dan logistik bantuan dari Kaltara memiliki sejumlah prioritas dalam menjalankan tugas kemanusiaan di Palu dan Donggala. Sasaran utamanya, adalah sekitar 100 pelajar dari sejumlah daerah di Kaltara yang menuntut ilmu di Palu, dan kini berada di titik pengungsian Pesantren Al-Khairat.

Baca: Bantuan dari Sekolah-sekolah di Kaltara untuk Gempa Palu-Donggala Tembus Rp 247.093.000

“Kita fokus terlebih dahulu untuk menolong warga Kaltara yang ada di lokasi bencana. Laporan BPBD Kaltara ada sekitar 100 orang pelajar Kaltara berada di pengungsian. Meski kondisinya aman, tapi kekurangan logistik berupa makanan dan air minum. Mereka ada yang menyampaikan niatnya untuk dijemput pulang ke Kaltara,” urai Gubernur saat memimpin rapat staf di ruang pertemuan lantai I Kantor Gubernur Kaltara, Senin (1/10).

Tim bantuan kemanusiaan dari Kaltara juga bakal membawa logistik sesuai kebutuhan korban bencana. Di antaranya, makanan instan dan air mineral dalam jumlah yang cukup.

“Kalau ada sumbangan dalam bentuk uang, saya sarankan agar dapat dibelikan berbagai logistik yang dibutuhkan korban bencana,” ungkap Irianto.

Untuk menjemput pelajar Kaltara yang berada di pengungsian, Gubernur memerintahkan tim menyurati pihak Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) agar dapat mengakomodir pemulangan mereka menggunakan kapal milik TNI AL.

Baca: Usai Gelar Rakor Penanganan Gempa dan Tsunami Sulteng di Balikpapan, Wiranto Cs Terbang ke Palu

“Untuk biaya pemulangan, nanti akan dibantu melalui Biro Kesra (Kesejahteraan Rakyat),” ulas Irianto.

Meski memprioritaskan logistik dan bantuan lainnya kepada masyarakat Kaltara yang berada di lokasi bencana, Gubernur juga menegaskan agar tim bantuan kemanusiaan untuk Palu-Donggala dari Kaltara ini tak melalaikan keberadaan para korban lainnya.

“Fokusnya memang ke masyarakat Kaltara yang ada di lokasi bencana. Tapi, jangan kurangi respek dan simpati kepada korban lainnya. Tetap dibantu sekuat dan semampu yang ada,” beber Gubernur.

Tim kecil itu dikoordinatori oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Asisten I Sekretariat Provinsi (Setprov) Kaltara.

“Saya minta, tim ini dan siapa saja yang terlibat didalamnya harus dimatangkan dalam sepekan ini. Matangkan juga jenis dan jumlah logistik serta relawan yang akan diberangkatkan ke lokasi bencana. Ini karena waktu dan penanggulangannya jangka panjang,” jelas Irianto.

Baca: Basarnas Kerahkan 280 Personel, Masih Tersisa 30 Korban Gempa Lagi

Tim bantuan kemanusian untuk Palu-Donggala Provinsi Kaltara itu sendiri, akan melibatkan jajaran Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Tagana, Palang Merah Indonesia (PMI) dan lainnya.

“Saya ingatkan, seluruh bantuan harus disatukan ke koordinator tim (BPBD). Jangan terpisah-pisah untuk pemberangkatannya ke lokasi bencana,” ucap Gubernur.

Di dalam tim ini, khususnya relawan akan diisi oleh sejumlah tenaga ahli kesehatan untuk membantu pemulihan kesehatan korban bencana. Berdasarkan data BPBD Kaltara, hingga saat ini tercatat ada 46 relawan yang siap diberangkatkan ke lokasi bencana.