Gempa dan Tsunami Sulteng

Soal Penjarahan Warga di Palu, Menkopolhukam Wiranto Akui Ada Warga yang Tak Terkontrol

Menteri Koordinator Poilitik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI, Wiranto tidak menyangkal terjadinya beberapa kasus penjarahan.

Penulis: Aris Joni |
TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI
Menkopolhukam Wiranto usai menggelar rakor penanganan korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) di Balikpapan. 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Aris Joni

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Menteri Koordinator Poilitik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI, Wiranto tidak menyangkal terjadinya beberapa kasus penjarahan oleh warga di lokasi gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Wiranto menegaskan, awalnya pemerintah memang memberi keleluasaan kepada masyarakat untuk mengambil makanan dan minuman secara terkoordinir dan membayar.

Namun diakuinya, ada beberapa insiden pengambilan barang yang tidak terkontrol sehingga dianggap penjarahan, padahal menurut dia, tidak semua yang dilakukan warga tersebut merupakan penjarahan.

Pemerintah RI Tetapkan Balikpapan sebagai Pusat Penerima Bantuan dari 18 Negara Sahabat

"Ya betul, tapi tidak total penjarahan. Karena banyak, jadi gak keliatan sana-sini tak terkontrol," ujarnya usai rakor di Hotel Platinum, Balikpapan. Selasa, (2/10/2018).

Dijelaskan Wiranto, dalam waktu dekat, Kapolri akan mengirimkan penambahan pasukan ke Palu untuk menjaga dan mengamankan tempat-tempat yang rawan penjarahan.

Berikut 9 Lokasi Dapur Umum Kemensos di Daerah Bencana Sulawesi Tengah

Tapi menurutnya, yang terpenting selama makanan dan BBM tercukupi, maka dirinya yakin tidak ada lagi penjarahan di sana.

"Oleh karena itu, Presiden RI menugaskan kami untuk segera menormalkan kehidupan masyarakat di sana," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved