Gedung Parkir Klandasan Sepi tak Diminati Warga, Ini Penyebabnya
Mengatasi parkir liar dan untuk meningkatkan potensi PAD sektor retribusi parkir, Pemkot Balikpapan membangun Gedung Parkir Klandasan
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Mengatasi parkir liar dan untuk meningkatkan potensi PAD sektor retribusi parkir, Pemkot Balikpapan membangun Gedung Parkir Klandasan di Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan Kota. Tak tanggung-tanggung dana Rp 98 miliar pun digelotorkan untuk proyek tersebut.
Namun sayang gedung parkir delapan lantai yang diresmikan pada Februari 2017 itu hingga kini masih sepi. Masyarakat Balikpapan pengguna kendaraan bermotor enggan parkir di tempat parkir yang representatif. Mereka lebih memilih parkir di tempat-tempat yang dilarang parkir.
Pantauan Tribun Kaltim, pada Jumat (19/10) lalu, kondisi Gedung Parkir Klandasan sangat sepi dari pengunjung. Hanya ada satu sepeda motor di lantai satu, dan tiga sepeda motor di lantai dasar. Selebihnya gedung kosong, sunyi seperti rumah tidak berpenghuni.
Baca: Anak yang Dibakar Ibu Kandung Akhirnya Meninggal Dunia; Pelaku Sempat Tak Ditahan Aparat
Sebagian sisi gedung ada yang tak terawat. Seperti, ruang toilet yang tidak ada lampunya. Satu lift juga tidak difungsikan.
Kepala UPT Gedung Parkir Klandasan Hikmatullah Hardian saat dikonfirmasi mengenai kondisi gedung parkir membenarkan, bahwa gedung parkir tersebut baru dioperasikan sejak 2017 lalu. Saat awal operasi, pemkot masih melakukan tahap percobaan parkir gratis selama hampir setahun.
Penarikan retribusi di Gedung Parkir Klandasan baru dimulai sejak Februari 2018 dan mulai Mei 2018 penarikan sewa gedung serbaguna di gedung parkir lantai 9. "Awal difungsikan, kita kasih gratiskan pengguna parkir selama hampir setahun. Mulai bayarnya itu sekitar Februari untuk parkirnya," ujarnya.
Pendapatan Gedung Parkir Klandasan ditargetkan Rp 200 juta per tahun. Sedangkan penghasilan parkir hingga September lalu telah memberi pemasukan Rp 88 juta ditambah pendapatan sewa gedung Rp 104 juta. "Kalau per bulan bisa mencapai sekitar Rp 10 juta perbulan," jelasnya.
Baca: VIDEO - Persiba Siap Diserahkan Pada Pemkot Balikpapan, Begini Komentar Syahril
Terkait sewa gedung kebanyakan digunakan untuk pesta pernikahan. Bahkan, saat ini pandaftaran sewa gedung sudah penuh hingga Januari 2019 untuk hari Sabtu dan Minggu.
Ditambahnya, aktivitas pengguna parkir dalam sehari rata-rata diisi 60 unit mobil dan 50 unit motor. "Rata-rata sehari bisa mencapai 60 unit mobil dan 50 unit motor yang parkir di gedung ini mas," pungkasnya.
Untuk menarik warga parkir, pihaknya baru akan kembali menghidupkan Gedung Parkir Klandasan dengan menarik para pelaku UMKM masuk.
"Paling tidak menghidupkan kembali gedung maupun UMKM yang ada di Balikpapan. Syaratnya apa untuk UMKM yang boleh masuk masih dibahas. Yang jelas UMKM terdaftar di Dinas Koperasi dan UMKM," katanya.
Dikemukakan, konsep awal Gedung Parkir Klandasan bukan hanya untuk parkir, tapi juga untuk ruang pertemuan dan kios-kios yang nantinya diisi UMKM. Untuk sewa kios per bulan Rp 2,5 juta.
Baca: Fakhri Husaini Ungkap Ada Pejabat yang Ingin Titipkan Putranya ke Timnas U-16 Indonesia
Hanya tersedia sekitar 22 kios yang berada di lantai dasar. Sementara untuk ruang pertemuan di lantai 8 dengan biaya sewa Rp 6 juta sehari. Kios-kios akan diisi dengan penjual makanan ringan, sedangkan lantai satu berfungsi untuk Plaza Perizinan dan layanan perbankan. (m05/dha)