Kisah Tim Medis Puskesmas Apung di Mahulu, Speedboat Terendam Air Kala Berlayar ke Pelosok
menjalani profesi tim medis Puskesmas Apung di Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur, tidak hanya cukup bermodalkan penguasaan
Penulis: Budi Susilo | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG – Ternyata menjalani profesi tim medis Puskesmas Apung di Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur, tidak hanya cukup bermodalkan penguasaan ilmu pengetahuan saja, namun juga butuh nyali yang besar dalam menjalankan tugasnya di medan lapangan.
Satu di antaranya, Laurensia Tipung (24), tim medis Puskesmas Apung yang membidangi divisi administrasi, mengaku, pernah mengalami nasib pahit saat tunaikan tugasnya, menuju ke daerah perkampungan pelosok di Memahak Teboq, Kecamatan Long Hubung, Kabupaten Mahakam Ulu.
Dia berkisah, saat itu sekitar akhir Maret 2018, dirinya bersama rekan satu tim, jalankan tugas ke daerah hilir, Memahak Teboq, menggunakan speedboat yang menggendong mesin 400 tenaga kuda.
Ditumpangi puluhan orang, semuanya terdiri dari dokter, perawat, bidan, juru masak, dan petugas administrasi.
Baca: Kisah Perawat Puskesmas Apung, Pakai Perahu Bertugas ke ke Pedalaman Mahulu
“Kami berangkat secara rombongan ada dua speedboat. Satu speedboat angkut berbagai peralatan medis dan logistik. Satunya lagi angkut tim medis,” ungkapnya saat ditemui di kantor Dinas Kesehatan Mahakam Ulu di Ujoh Bilang, Selasa (30/10/2018) siang.
Speedboat tersebut berfungsi sebagai armada Puskesmas Apung, yang bertugas menjalankan visi misi pelayanan dan pengobatan kesehatan ke berbagai wilayah perkampungan pelosok yang masih minim fasilitas kesehatannya, atau tidak memiliki puskesmas berkelas utama dan rumah sakit.
Kala menuju perjalanan dari dermaga utama Kampung Ujoh Bilang, tidak ada rasa curiga dan aneh. Semua merasa tiada beban, termasuk kondisi speedboat pun tiada yang ganjil. Dimulai dari suara mesin sampai kondisi sang motoris dalam situasi normal.
Perjalanan ditemani cuaca yang cerah, menjelang siang. Air sungai Mahakam yang coklat sedang pasang. Arah pelayaran menuju hilir, sangat mudah untuk melakukan perjalanan sebab tidak melawan arus.
Selama perjalanan, semua tim medis duduk bersantai di dalam speedboat. Sesekali ada juga yang sambil mengobrol dengan yang duduk bersebelahan.
Baca: Rizal Effendi Pilih Tingkatkan Status Puskesmas Ketimbang Bangun Rumah Sakit di Balikpapan Timur
Sementara, Lauren sendiri lebih memilih menyimpan energi dengan merilekskan tubuh dan memejamkan mata alias ‘tidur-tidur ayam.’
Waktu perjalanan sudah mau hampir memakan sekitar 20 menit lebih, para penumpang speedboat tiba-tiba dikagetkan dengan goyangan yang tiada diduga. Speedboat secara spontan oleng ke belakang. Bagian belakang speedboat tenggelam.
Peristiwa mencengangkan ini terjadi di kawasan perairan Karangan Seratus, Kecamatan Long Bagun, yang menurut Laurens di daerah ini memang banyak berhamburan batu-batu cadas sungai yang keras.
Kontan, semua para penumpang pun ada yang kaget dan panik. Ada yang berteriak kepada motoris untuk segera menepikan speedboat, menempel ke daratan. Semua penumpang untungnya sudah dibekali alat keselamatan berupa jaket pelampung.
Pas kejadian ini, Laurens tepat duduk di bagian belakang.
“Saya kaget saja. Air sudah banyak yang masuk. Pegangan saja di tiang speedboat supaya tidak terdorong masuk kebelakang,” ungkapnya.
Dirinya sempat takut juga, mengingat membawa barang-barang berguna seperti dokumen penting yang berkiatan dengan pekerjaan.