Polisi Amankan 6 Orang terkait Hoaks Kecelakaan Pesawat, Pelaku Akui Sebatas Iseng
Enam orang ini berhasil ditangkap berkat laporan dari masyarakat dan sidak yang dilakukan oleh kepolisian.
TRIBUNKALTIM.CO - Kepolisian menangkap enam orang yang diduga menyebarkan hoaks terkait pesawat jatuh hingga penculikan anak.
Melansir dari KompasTV, Senin (5/11/2018), keenamnnya ditangkap oleh kepolisian di berbagai daerah, mulai dari Sukabumi, Jawa Barat hingga Blitar, Jawa Timur.
Kepada kepolisian, para pelaku mengaku hanya iseng.
Kepolisian masih terus mengembangkan kasus ini dan hendak mengungkap apakah keenam pelaku ini termasuk dalam satu jaringan atau merupakan jaringan yang berbeda.
"Sudah ditangkap oleh direktur cyber, enam orang, di Polres Sukabumi satu, Polda Jatim satu, Tasikmalaya satu, Tasikmalaya kota satu, Bandung satu, dan Blitar satu," ungkap Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto.
"Jadi ini adalah mereka-mereka yang mengunggah ujaran kebencian, atau berita-berita bohong. Oleh sebab itu, sekali lagi saya mengimbau kepada masyarakat, gunakan media sosial dengan bijak," imbuhnya.
Baca juga:
Persib Bandung Kembali Terkena Sanksi dari Komdis PSSI, Kini Giliran Coach Mario Gomez
Marcelo Vieira Turut Bangga terhadap Capaian Cristiano Ronaldo di Juventus
Soal Dugaan Persekusi yang Dilakukan Tiga Legislator Samarinda, Kapolres: Masih Ditangani
4 Fakta Unjuk Rasa Ribuan Warga di Boyolali; Polisi Sebut Tidak Ada Kepentingan Politik
Inilah 5 Momen Kontroversi Sepanjang Sejarah Piala AFF - Timnas Garuda Dua Kali Terlibat
Diberitakan sebelumnya, beredar di media sosial video dan berita hoaks terkait kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT-610.
Karena berita hoaks ini semakin meresahkan masyarakat, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan akan mengusut penyebar berita bohong atau hoaks di media sosial terkait kecelakaan Lion Air JT-610 yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).
Dilansir TribunWow.com dari Tribun Jabar, Selasa (30/10/2018), Argo mengatakan akan berkomunikasi dengan Direktorat Reserse Kriminal Khusus.
