Maulid Nabi 2018

Ini Hukum Memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW, Menurut Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Ini Hukum Memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW, Menurut Penjelasan Ustaz Abdul Somad

via st1.latestly.com
Ilustrasi - Ini Hukum Memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW, Menurut Penjelasan Ustaz Abdul Somad 

Ini Hukum Memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW, Menurut Penjelasan Ustaz Abdul Somad

TRIBUNKALTIM.CO - Terdapat dua pendapat mengenai hukum memperingati maulid Nabi Muhammad SAW.

Pertama, menyebut peringatan ini adalah bid'ah. Pendapat kedua sebaliknya, yaitu memperbolehkan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW.

Lantas, harus pilih yang mana?

Ustaz Abdul Somad dalam ceramahnya menjelaskan terkait hukum memperingati maulid Nabi Muhammad SAW.

Menurutnya, ada sekitar 300 ribu hadist yang menerangkan bahwa peringatan maulid Nabi Muhammad SAW boleh dilakukan. Adapun yang menganggap peringatan ini bid'ah, kata Abdul Somad, hanya sebagian kecil ulama Arab Saudi.

Dalam ceramahnya, Ustaz Abdul Somad memaparkan beberapa hadist serta pendapat ulama besar mengenai dasar diperbolehkannya maulid Nabi Muhammad SAW.

Ilustrasi - Ini Hukum Memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW, Menurut Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Ilustrasi - Ini Hukum Memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW, Menurut Penjelasan Ustaz Abdul Somad (via st1.latestly.com)

Salah satunya adalah Rasulullah SAW ternyata mengenang hari lahirnya sendiri.

Bukan setahun sekali, melainkan setiap minggu di hari senin.

Rasulullah SAW pernah ditanya mengapa melaksanakan puasa hari Senin.

Rasulullah SAW menjawab, "Pada hari itu aku dilahirkan dan hari aku dibangkitkan (atau hari itu diturunkan [Alquran] kepadaku). (HR Muslim)

Doa dan Amalan Maulid Nabi Muhammad SAW dari Ustaz Abdul Somad

Adapun alasan lainnya merujuk pada penafsiran Rasulullah terhadap kalimat Ayyamillah dalam Qs Ibrahim [14]: 5 yang berbunyi, "Dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah."

"Imam an-Nisa'i Abdullah bin Ahmad dalam Zawa'id al-Musnad, al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman dari Ubai bin Ka'ab meriwayatkan dari RasulullahSAW bahwa Rasulullah SAW menafsirkan kalimat Ayyamillah sebagai nikmat-nikmat dan karunia Allah SWT.

Dengan demikian maka makna ayatnya adalah "Dan ingatkanlah mereka kepada nikmat-nikmat dan karunia Allah". Dan kelahiran Muhammad SAW adalah nikmat dan karunia terbesar yang harus diingat dan disyukuri."

 

 

Selain pendapat di atas, Ustaz Abdul Somad juga memaparkan pendapat dari Ibu Taumiah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved