Berita Eksklusif
Masa Kampanye Caleg Ramai-ramai Pasang Algaka, Pengamat: Unik Lebih Menarik
MARAKNYA alat peraga kampanye (algaka) caleg merupakan hal yang wajar ditemui di berbagai wilayah, baik kota maupun pedesaan.
TRIBUNKALTIM.CO - MARAKNYA alat peraga kampanye (algaka) caleg merupakan hal yang wajar ditemui di berbagai wilayah, baik kota maupun pedesaan. Banyak calon legislatif (caleg) yang menggunakan algaka berupa spanduk, banner, atau baliho sebagai sarana memperkenalkan diri.
Efektifkah penggunaan alat bantu semacam ini untuk menarik perhatian masyarakat? Pengamat Komunikasi Publik sekaligus dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman Samarinda, Nurliah, menuturkan, penggunaan algaka masih merupakan cara yang memiliki efek menarik perhatian.
"Penggunaan alat peraga memang efektif untuk menarik perhatian, karena ini sebenarnya bentuk komunikasi massa," jelasnya.
Para politisi, membutuhkan tempat untuk mendistribusikan nilai-nilai seperti visi, misi, dan hal-hal lain yang layak untuk diketahui oleh calon pemilih. "Nah, dalam kampanye mereka perlu mentransmisikan identifikasi diri mereka kepada khalayak. Tentu sangat penting keberadaan algaka ini, untuk mendukung hal-hal tersebut."
Baca: Jelang Pemilu, Percetakan Banjir Pesanan Cetak Algaka, tapi Ini yang Dikhawatirkan
Untuk membuat alat peraga menjadi lebih efektif menarik bagi masyarakat, menurut Lia -- panggilan akrabnya, bentuk atau isinya haruslah unik dan berbeda daripada yang lain. Hal ini mengingat, algaka merupakan bentuk promosi diri, sama seperti papan-papan iklan yang ada di jalanan, hanya saja kali ini isunya adalah politik.
"Saya melihat ada beberapa peraga kampanye dengan pesan-pesan yang nyentrik," tukasnya. "Hal seperti ini mungkin terlihat norak, namun itu lah yang justru diingat orang."
Dia mengacu pada kondisi psikologis massa, di mana semakin jika ada suatu hal terlihat berbeda, maka akan semakin diingat. Dengan begitu, masyarakat menjadi penasaran dan tertarik untuk mencari tahu lebih jauh mengenai si caleg, sehingga dia mengetahui visi dan misi serta isu-isu penting yang akan diangkat.
Baca: Kemenkes RI Kirim Tiga Dokter Spesialis ke Kabupaten Mahulu
Jika dibandingkan dengan kampanye langsung, semisal 'door to door,' menurutnya kampanye melalui media seperti algaka justru lebih efisien. "Karena dia menjangkau masyarakat yang lebih luas dari segala lapisan. Makanya ini disebut komunikasi massa," tuturnya.
"Di mana kita lihat bahwa massanya anonim, kemudian dia tersebar di lokasi yang sangat luas, " tandas Lia. (*)