Tujuh Warga Maratua Keracunan Usai Makan Kerang, Satu Orang Meninggal

Masyarakat Kabupaten Berau dihebohkan dengan kabar adanya tujuh orang warga di Pulau Maratua keracunan usai mengonsumsi kerang

Editor: Sumarsono
TRIBUN KALTIM/GEAFRY NECOLSEN
Diduga keracunan kerang, 7 warga Pulau Maratua dilarkan ke Puskesmas, salah satunya meninggal dunia. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Masyarakat Kabupaten Berau dihebohkan dengan kabar adanya tujuh orang warga di Pulau Maratua keracunan usai mengonsumsi kerang, bahkan salah satu warga meninggal dunia.

Kabar menghebohkan tersebut dibenarkan oleh Camat Pulau Maratua, Marsudi. "Memang benar ada tujuh orang yang keracunan setelah makan kerang. Mereka dilarikan ke Puskemas Maratua, namun satu orang meninggal dan sudah dimakamkan. Sedangkan enam orang sudah dipulangkan," kata Marsudi kepada Tribunkaltim.co, Kamis (22/11).

Marsudi mengatakan, tujuh orang tersebut merupakan pengungsi dari Palu, korban bencana gempa bumi dan tsunami. Mereka mengungsi di rumah keluarganya yang ada di Pulau Maratua.

Baca: Buka Silatnas Hidyatullah, Wapres JK Janji Bantu Pembangunan Masjid Hidayatullah

"Malam sebelum kejadian mereka memang mengonsumsi kerang, tapi tidak tahu apakah keracunan kerang atau ada sebab yang lain. Bisa jadi karena faktor usia. Karena yang meninggal ini berusia 60 tahun," ungkapnya.

Warga yang meninggal diketahui bernama Sunarni, pengungsi dari Palu yang tinggal di rumah keluarganya di Kampung Teluk Harapan, Kecamatan Pulau Martua. Di banyak daerah, termasuk Berau, kerang merupakan makanan yang biasa dikonsumsi masyarakat, terutama di wilayah pesisir. Biasa disajikan dalam acara formal maupun informal.

Ada yang menganggap mengonsumsi kerang menambah vitalitas, namun secara ilmiah, kerang bukanlah makanan yang menyehatkan.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Berau dr Abdul Jabaar Kareem saat dikonfirmasi mengenai informasi ini, mengaku belum mengetahui adanya peristiwa ini, karena sedang berada di luar daerah.

Namun Abdul Jabaar yang biasa disapa Jaka ini mengatakan, kerang merupakan biota laut yang berfungsi sebagai penyerap polutan. Sehingga tidak menutup kemungkinan, kerang mengandung logam berat yang bisa berakibat fatal jika dikonsumsi secara berlebihan.

Baca: Wawancara Eksklusif dengan Baiq Nuril: Lega tapi Waswas Dijebloskan ke Penjara

"Kerang ini seperti spons, menyerap polusi yang ada di laut. Makanya kalau kita mengonsumsi kerang yang masih ada cangkangnya, kadang-kadang berwarna kehijauan," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved