Ngaping Umaa’ Berlangsung, Masyarakat Adat Mahulu Lakukan Pungan atau Nyepi

Tutung dan Ngaping Umaa’ merupakan ritual yang serius, bukan seremonial yang main-main, sifatnya sangat sakral, ada nilai-nilai sipiritual adat Dayak.

Penulis: Budi Susilo |
TRIBUN KALTIM/BUDI SUSILO
Para tokoh adat dari Long Bagun bersama tokoh spiritual dari Long Tuyoq lakukan ritual Tutung dan Ngaping Umaa’ di pinggir jalan kawasan Tikah, Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahulu, Provinsi Kaltim, Sabtu (24/11/2018) siang.  

Ngaping Umaa’ Berlangsung, Masyarakat Adat Mahulu Lakukan Pungan atau Nyepi

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG – Pelaksanaan ritual Tutung dan Ngaping Umaa’ yang digelar oleh masyarakat Kampung Ujoh Bilang dan Long Melaham, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur membawa konsekuensi tersendiri yang wajib dipatuhi oleh warga setempat, tidak boleh dilanggar, apa pun alasannya. 

Hal ini disampaikan oleh Boni Luhung, Ketua Divisi Kebudayaan Dewan Adat Dayak Long Bagun saat bercakap dengan Tribunkaltim.co di lokasi ritual, Jl Poros Mahulu-Kubar, Sungai Tikah Ujoh Bilang pada Sabtu (24/11/2018) siang. 

Ia menjelaskan, pelaksanaan Tutung dan Ngaping Umaa’ merupakan ritual yang serius, bukan seremonial yang main-main, sifatnya sangat sakral, ada nilai-nilai sipiritual adat Dayak di Mahakam Ulu. 

 

Kuliner Lukusan dalam Ritual Ngaping Umaa’ Warga Mahulu, Begini Keistimewaannya

 

“Habis di doa-doakan, sepanjang jalan (Jl Poros Mahulu-Kubar) yang hubungkan dari Kampung Ujoh Bilang sampai Long Melaham ditutup. Tidak ada yang bisa lewat. Dilarang melintas,” ujar pria yang juga memiliki garis keturunan adat Dayak Kalimantan Tengah ini. 

Penutupan jalan dilakukan setelah ritual doa Tutung dan Ngaping Umaa’ yang dipimpin oleh sosok spiritual dari Long Tuyoq, Puleh Ibo.

Biasanya ritual dilakukan siang hari hingga selesai sore. 

Pulih dari Overdosis, Demi Lovato Unfollow Instagram Selena Gomez, Iggy Azalea, dan Nick Jonas

Datang ke Pernikahan Baim Wong, Anies Baswedan Dukung Paula Verhoeven Bulan Madu tanpa Mobile Legend

Dan saat memasuki senja hingga malam, jalanan yang menjadi tempat ritual Tutung dan Ngaping Umaa’ ditutup, bagi siapa saja tidak boleh melintas masuk ke area pertigaan Jl Poros Ujoh Bilang hingga Long Melaham. 

“Kami tutup dari jam enam sore sampai jam enam pagi. Dijaga, siapa saja tidak boleh masuk," ujarnya.

Kecuali ada orang yang sudah di dalam area kemudian ada hal darurat ingin keluar, masih bisa diperbolehkan, diberi dispensasi.

Seperti kondisi jalan yang berada di area pelayanan publik seperti puskesmas dan rumah sakit.

Sebagai pelengkap, melalui pemerintah Kampung Long Bagun Ilir secara resmi menebarkan informasi tentang larangan adat yang berisi, selama ada upacara adat Ngaping Umaa’ setelah ritual doa, warga masyarakat adat melakukan Pungan atau Nyepi.

Kontan hal ini ada larangan bagi warga masyarakat umum tidak diperkenankan memasuki area Kampung Ujoh Bilang.   

Selamat Hari Guru! 9 Artis Indonesia Ini Pernah Jadi Pendidik, Cinta Laura hingga Reza Rahardian

Jelang Borneo FC vs Persela Lamongan - Hari Ini Kedua Tim Jajal Uji Coba Lapangan

Menurut aturan adat, ritual Tutung dan Ngaping Umaa’ merupakan aksi bersih-bersih kampung dari roh-roh jahat, membuang nasib sial dan menolak bala karena itu perlu ada semacam ritual jalan harus bersih dari siapa pun. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved