Berita Video
VIDEO - Anggaran Defisit, Kontraktor Banyak yang Gulung Tikar
Walaupun enggan menyebut berapa angka proyek sebelum krisis melanda. Namun, tiga tahun lalu, ia masih bisa mengerjakan 3-4 proyek infrastrukur
TRIBUNKALTIM.CO - Berkurangnya proyek infrastruktur di Kaltim, khususnya Samarinda secara dratis akibat defisit anggaran, dirasakan betul oleh kontraktor lokal.
Tiga tahun sebelumnya, kontraktor sempat merasakan tren paket proyek naik, dua tahun terakhir mereka dipakasa `tiarap' dan tak sedikit yang gulung tikar.
Banting stir dan merumahkan karyawan, jadi salah satu upaya menanti tahun anggaran mendatang yang lebih baik.
Baca: Mengadu Ke DPRD Kaltim, Ini Tuntutan Petani Tambak Udang Anggana
Baca: Soal Urus Izin Usaha Berlarut-larut, Jokowi: Sampaikan ke Menteri, Kalau Tak Mempan Lapor ke Saya
Baca: Perjuangan Atlet Petanque Balikpapan, Raih 2 Emas Meski Terserang Gejala Demam Berdarah
Kondisi ini, dirasakan Gulman, salah satu kontraktor asal Samarinda. Walaupun enggan menyebut berapa angka proyek sebelum krisis melanda. Namun, tiga tahun lalu, ia masih bisa mengerjakan 3-4 proyek infrastrukur pemerintah dalam setahun.
Kondisi serupa, ia jumpai di rekan-rekannya yang tergabung dalam Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kota Samarinda. Ia menduga, minimnya paket proyek di Kota Tepian.
Baca: PSM Makassar Ditahan Imbang Bhayangkara FC, Suporter Serukan Mafia
Baca: Persaingan Keluar dari Zona Degradasi, Papan Bawah Liga 1 Semakin Menegangkan
Baca: Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata Berpeluang Didirikan di Kaltim, Ini Syaratnya
Di sisi lain, ia melihat daya beli masyarakat yang menurun ikut berpengaruh pada daya beli, dan minat investor swasta menanamkan investasinya di proyek infrastrukur.
Apalagi, setelah harga batubara dan sawit anjlok. Sehingga, kalaupun kontraktor lokal ditunjuk sebagai subkontraktor perusahaan tambang batubara atau sawit, hanya satu dua kejadian.
Simak Videonya :
(*)