Breaking News

Tahun 2019, Ini Faktor Pemicu Penjualan Sepeda Motor Berpotensi Stagnan

Jumlah tersebut meningkat 8,6% dibandingkan realisasi penjualan pada tahun lalu yang mencapai 5,8 juta unit.

TRIBUNNEWS/CHOIRUL ARIFIN
Honda Forza di booth Astra Honda Motor di GIIAS 2018, Kamis (2/8/2018). 

TRIBUNKALTIM, JAKARTA - Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) memprediksikan pasar sepeda motor pada tahun depan cenderung stagnan.

Hingga akhir tahun ini, pelaku industri memproyeksikan penjualan sepeda motor nasional menembus angka 6,3 juta unit. 

Jumlah tersebut meningkat 8,6% dibandingkan realisasi penjualan pada tahun lalu yang mencapai 5,8 juta unit. 

Baca: Live Streaming BWF World Tour Finals 2018 - Kevin/Marcus Kalah dari Li/Liu, Hafiz/Gloria Masih Main

Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala, mengatakan proyeksi tersebut mempertimbangkan penjualan periode Januari hingga November 2018 yang menunjukkan tren positif. Berdasarkan data penjualan domestik AISI, tercatat penjualan sepanjang Januari hingga November tahun ini mencapai 5,9 juta unit.

"Tahun depan, pasar akan flat, dengan volume penjualan berkisar 6,2 juta hingga 6,3 juta unit," ungkap Sigit kepada KONTAN, Rabu (12/12).

Baca: Korban Penipuan Rumah DP Murah di Tangsel Terus Bertambah, Polisi Buka Posko Pengaduan

Faktor yang menyebabkan pasar kendaraan roda dua pada tahun depan stagnan adalah harga komoditas yang turun. Di sisi lain, suku bunga perbankan cenderung menanjak. Sigit bilang, pada tahun ini pasar sepeda motor nasional terdorong kenaikan harga komoditas batubara.

Meski pasar stagnan, AISI mengklaim, kondisi tersebut tidak bakal mempengaruhi dominasi Indonesia di pasar Asia Tenggara pada tahun depan.

Baca: Iwan Hutapea Jadi Terduga Pengeroyok Anggota TNI; Begini Sosoknya di Mata Orangtua

Mengacu data AISI, sepanjang 2017 penjualan domestik dan ekspor sepeda motor Indonesia menyumbang 47% terhadap total pangsa pasar Asia Tenggara dengan volume 5,89 juta unit.

Menyusul di posisi kedua dan ketiga adalah Vietnam dan Thailand masing-masing sebanyak 3,27 juta unit dan 1,81 juta unit. "Kita tetap akan nomor pertama di pasar ASEAB," ungkap Sigit.

Baca: Cara Mudah Ubah Video YouTube jadi MP3 di Ponsel, Ikuti 6 Langkah Ini

Direktur Marketing PT Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya menuturkan, dengan kondisi pasar yang flat, Honda menargetkan penjualan 2019 sama dengan target tahun ini. "Tahun depan pasar akan stabil, maka penjualan AHM ditargetkan 4,5 juta unit sampai 4,7 juta unit," sebut dia kepada KONTAN, kemarin.

Tahun ini, penjualan AHM diperkirakaan mencapai 4,7 unit. Thomas menjelaskan, pertumbuhan ekonomi tahun ini terbilang stabil. Membaiknya harga komoditas di semester I 2018 turut mendorong pasar otomotif.  Di sisi lain, bantuan dana sosial dan tunjangan gaji PNS yang meningkat berdampak pada perbaikan daya beli masyarakat.

Baca: Mau Koleksi Batik dengan Harga Diskonan, Segera ke Bateeq

"Tahun depan, kami prediksi harga komoditas turun seperti batubara dan minyak sawit. Sehingga kami melihat pasar otomotif akan stabil," beber Thomas. Berbeda dengan pasar ekspor, Thomas melihat justru  memperlihatkan tren positif. Volume ekspor Honda secara utuh atau completely built up (CBU) meningkat 50% menjadi 175.000 unit.

Ekspor komponen secara terurai atau completely knock down (CKD) juga tumbuh 50% menjadi 220.000 unit. Memang di pasar global permintaannya terus meningkat. Hal tersebut lantaran dari sisi produk, model, kualitas dan harga, pabrikan otomotif di Indonesia termasuk kompetitif.

"Kami mengharapkan bisa masuk ke negara baru pada tahun depan. Tahun ini, kami banyak ekspor ke Filipina," tutur Thomas. (*)

Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul Pasar sepeda motor nasional tahun depan diproyeksi stagnan

     

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved