Pilpres 2019
Atribut Partai Demokrat Dirusak di Pekanbaru, SBY Teringat Sengkarut Perang Dunia Kedua
"Sekali lagi, ini bukan perang saya. Tapi mengapa jutru saya dan putra saya yang diserang. Kenapa saya difitnah," tandasnya.
Atribut Partai Demokrat Dirusak di Pekanbaru, SBY Teringat Sengkarut Perang Dunia Kedua
TRIBUNKALTIM.CO - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan keterangan secara langsung kepada wartawandi Loby Hotel Pangeran Kota Pekanbaru, Sabtu (15/12/2018), terkait perusakan ribuan atribut partainya.
Di hadapan puluhan wartawan, SBY menyatakan dirinya sangat sedih menjadi sasaran penyerangan oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab atas perusakan ribuan atribut itu.
Atas insiden ini, SBY jadi teringat dengan perang dunia kedua yang terjadi masa lampau.
Ia mengisahkan, dalam perang dunia kedua itu sebetulnya Amerika Serikat tidak mau terlibat.
Namun ada pihak-pihak baik di Asia maupun di Eropa yang melibatkan Amerika Serikat sebagai pihak yang diserang. Seperti insiden Pearl Harbour dimana AS diserang habis-habisan.
Hingga akhirnya segalanya menjadi sengsara dan seperti apa akhir dari Perang Dunia Kedua itu semuanya sudah tahu.
"Saya sedang merenung bertafakkur, memohon petunjuk Allah, apakah saya harus melibatkan diri dalam peperangan yang frontal ini, padahal ini bukan perang saya, Pak Jokowi dengan Pak Prabowo," kata SBY sambil mengakhiri wawancara dan masuk ke dalam mobil yang membawanya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang oknum pelaku pengrusakan spanduk, baliho dan bendera Partai Demokrat di Kota Pekanbaru ditangkap oleh pengurus dan simpantisan partai, Jumat (14/12/2018) malam lalu.
Oknum terduga pelaku perusakan itu tertangkap tangan saat mengoyak baleho bergambarkan Ketua Umum Demokrat Sosilo Bambang Yudyono (SBY) dan istrinya, Ani Yudoyono.
"Pelakunya sudah kita serahkan kepada polisi agar diusut tuntas. Kita ingin keadilan dan hukum ditegakan," beber Wakil Ketua DPD Demokrat Provinsi Riau, Aherson, kepada tribunpekanbaru.com, Sabtu (15/12/2018).
Dijelaskannya, melalui pemeriksaan oknum yang merusak itu aka diketahui siapa yang menyuruh ataupun memerintahkan dirinya merusak atribut Demokrat.
Sehingga polisi bisa mengusut pihak-pihak yang terlibat serta membongkar dalang dibalik perusakan itu.

Partai Demokrat melaporkan kasus pengrusakan ribuan baliho, spanduk, dan bendera yang dilakukan Orang Tak Dikenal (OTK) pada Sabtu (15/12/2018) ke Polresta Pekanbaru.
Insiden pengrusakan itu dilaporkan langsung oleh Sekretaris Jendral (Sekjen) Demokrat Hinca Panjaitan bersama pengurus Demokrat Riau. Pihaknya ingin kasus ini diusut tuntas oleh polisi setempat untuk mewujudkan rasa keadilan.