Kebakaran di Samarinda Tewaskan 7 Orang, Pengamat Soroti Pentingnya Akses ke Ruang Terbuka

Diduga, korban terjebak di dalam rumah, dan tidak bisa menyelamatkan diri, akibat tidak ada akses keluar lainnya selain pintu depan.

TRIBUN KALTIM / CHRISTOPER D
Rumah di jalan Jakarta, Perum Korpri Blok CK, RT 66, Nomor 4, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, jadi saksi bisu tewasnya dua keluarga, Selasa (18/12/2018). 

Kebakaran di Samarinda Tewaskan 7 Orang, Pengamat Soroti Pentingnya Akses ke Ruang Terbuka

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Musibah kebakaran  di Samarinda yang mengakibatkan tujuh orang tewas  membuat masyarakat lainnya ikut prihatin dan berduka.

Diduga, korban terjebak di dalam rumah, dan tidak bisa menyelamatkan diri, akibat tidak ada akses keluar lainnya selain pintu depan.

Hal itu memang terlihat dari kondisi rumah yang terbakar, di samping kiri dan kanan, serta belakang merupakan tembok tinggi dinding rumah warga lainnya, nyaris tidak ada akses lainnya selain pintu utama dibagian depan rumah.

Bukan Pertama Kali Terjadi, Simak Riwayat Korban Tewas Terbakar di Samarinda Selama 2018

Tujuh Warga Samarinda yang Tewas Terbakar Dimakamkan Dalam Satu Lubang

Dosen Konstruksi Bangunan, Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), Riza Setiabudi menilai, jarak antara rumah satu dengan rumah lainnya diduga jadi salah satu penyebab korban gagal menyelamatkan diri dari kepungan api.

Seharusnya, terdapat sekitar 4-5 meter jarak aman antara rumah satu dengan lainnya. Selain sebagai akses keluar lainnya, dengan adanya jarak antara rumah, juga membuat sirkulasi udara lebih besar.

"Harus ada jarak antara rumah. Namun, kita akui memang hal itu sulit dilakukan, karena kurangnya lahan, biaya yang cukup mahal untuk membeli lahan yang luas, itu kendalanya, tapi harus dilakukan untuk keamanan penghuni rumah," ucapnya kepada TRIBUNKALTIM.CO, Rabu (19/12/2018).

Selain jarak antara rumah, ventilasi udara juga harus tersedia disetiap rumah.

Bukan hanya ventilasi udara biasa yang selalu ada di setiap rumah, namun ventilasi udara silang yang terdapat di dinding satu dengan lainnya, hingga ke tempat terbuka.

Kepolisian Samarinda Tunggu Tim Labfor Polri Selidiki Sumber Api Pemicu Kebakaran Loa Bakung

Ledakan HP yang Sedang Dicas Diduga jadi Penyebab Kebakaran yang Tewaskan 7 Orang di Samarinda

Dengan adanya ventilasi silang ini, juga sebagai upaya menghidari penghuni rumah terhirup asap kebakaran yang berlebih, karena ventilasi tersebut dapat menjadi tempat untuk keluarnya asap.

"Ini agar sirkuasi udara dapat keluar masuk dengan cepat, walaupun setiap rumah memang sudah ada ventilasi udara," jelasnya.

Selain pintu depan sebagai akses utama keluar masuk, masyarakat juga harus memiliki pintu belakang, maupun samping yang terhubung langsung dengan ruang terbuka.

Selain sebagai akses keluar, juga sebagai tempat aman jika terjadi kebakaran, dengan catatan ruang terbuka itu memiliki jarak yang cukup dari bangunan rumah, serta bangunan rumah warga lainnya.

"Ada teras belakang lebih baik, tapi memang intinya di jarak antar rumah," tegasnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved