Tsunami Banten dan Lampung
Tersapu Gelombang Tinggi di Tanjung Lesung, Seorang Kru Grup Band Seventeen Dikabarkan Tewas
Grup band Seventeen dikabarkan menjadi korban gelombang tinggi yang terjadi di wilayah Banten.
Tersapu Gelombang Tinggi di Tanjung Lesung, Seorang Kru Grup Band Seventeen Dikabarkan Tewas
TRIBUNKALTIM.CO -- Grup band Seventeen dikabarkan menjadi korban gelombang tinggi yang terjadi di wilayah Banten.
Hal tersebut bermula dari unggahan Instagram Story musisi Erix Soekamti yang mengabarkan bahwa ia kehilangan kontak dengan para personel beserta kru Seventeen.
Kabar terakhir yang diperoleh Erix Soekamti ini adalah Seventeen ini tengah manggung di Tanjung Lesung, Banten.
Namun, karena ada gelombang tinggi, acara konser Seventeen pun gagal.
Ia pun meminta bagi para netizen yang bertemu dan tahu informasinya soal Seventeen harap menghubunginya.
"Mohon info teman-temanku @seventeenbandid, tidak ada yang bisa dicontact setelah manggung di Tanjung Lesung, kabar terakhir acaranya batal karena badai," tulis Erix Soekamti.
Sebelumnya beredar informasi bahwa terjadi tsunami di Anyer.
Pasca-Tsunami, Grup Band Seventeen yang Manggung di Tanjung Lesung Banten Belum Ditemukan
Informasi tsunami di Anyer tersebar lewat WhatsApp dan media sosial.
Bahkan pada pukul 22.42 WIB, Anyer menjadi trending topik di media sosial Twitter.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menuliskan di akun Twitternya bahwa yang terjadi di Anyer merupakan gelombang laut pasang bukan tsunami.

Tak lama setelah mengunggah di Instastory, Erix Soekamti pun menambahkan di laman feed Instagram pribadinya.
Ia meminta doa untuk para kru dan personel Seventeen yang saat ini belum ditemukan.
Erix Soekamti pun berdoa gaar para kru dan personel Seventeen ini baik-baik saja meski dikabarkan terkena gulungan gelombang pasang.
"Pray for Seventeen Band, terkena ombak saat manggung di Pantai Carita