Walikota Bontang Segera Susun Perwali Agar Golongan Menengah ke Atas Tidak Lagi Gunakan Elpiji Melon
"Susah kalau begini, biar stoknya melimpah pun bakalan tetap kurang. Karena warga mampu masih menggunakan tabung tiga kilo juga" kata Neni Moerniani.
Walikota Bontang Segera Susun Perwali Agar Golongan Menengah ke Atas Tidak Lagi Gunakan Elpiji Melon
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG — Praktik penggunaan tabung elpiji tiga kilogram oleh golongan menengah atas, termasuk pelaku usaha kuliner beromzet besar membuat Walikota Bontang Neni Moerniani geram.
Orang nomor satu di Kota Bontang ini mewacanakan penjualan tabung elpiji melon secara tertutup.
Para pembeli gas elpiji melon hanya diberikan bagi mereka yang menunjukan kartu miskin.
Tabung Gas Melon Langka saat Natal, Pedagang Pasang Pengumuman Kosong di Depan Toko
“Susah kalau begini, biar stoknya melimpah pun bakalan tetap kurang. Karena warga mampu masih menggunakan tabung tiga kilo juga,” kata Walikota Neni Moerniani kepada wartawan, Selasa (25/12/2018).
Menurut Neni, pasokan untuk elpiji melon di Kota Bontang dalam sehari sekitar 2.800 sampai 3.000 lebih tabung. Seharusnya dengan jumlah tersebut, kebutuhan warga akan tabung elpiji melon bisa terpenuhi.
Di sisi lain, sebagian warga di tiap kelurahan se-Kota Bontang sudah dialiri dengan Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas). Harusnya, kebutuhan gas melon menyusut karena sebagian rumah menggunakan Jargas.
“Makanya harus ada penindakan supaya tidak seperti ini,” ujar Neni.
Walikota Neni berencana menyusun regulasi dalam bentuk Peraturan Walikota (Perwali) terkait distribusi gas elpiji melon.
Walikota Neni Moeniaeni Akan Buka Kuota Disabilitas Jadi Tenaga Honor di Pemkot Bontang
Tabung gas elpiji melon ini nantinya akan disalurkan bagi pembeli yang bisa menunjukan kartu miskin, kemudian bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang beromzet Rp 800 ribu perhari bisa menggunakan tabung subsidi.
Ketua Komisi II DPRD Bontang, Ubayya Bengawan ikut bersuara atas kelangkaan elpiji melon ini dipasaran.
Dia meminta agar Walikota menerbitkan edaran kepada pangkalan elpiji melon agar tidak menjual ke pelaku usaha kuliner dengan omzet besar.
“Sekarang kan masih libur bersama, nanti hari kerja akan kita datangin pangkalan-pangkalan yang ada di Bontang,” kata Ketua Komisi II yang mengurusi ekonomi daerah ini. (*)