Tebang Pohon Sengon Tanpa Izin Perusahaan, Lima Warga Trenggalek Diamankan
Lima warga yang diamankan, diantaranya berinsial St (40), Ky (40), Sm (37), Yn (40), St (36).
Penulis: Christoper Desmawangga |
Tebang Pohon Sengon Tanpa Izin Perusahaan, Lima Warga Trenggalek Diamankan
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Lima pria asal Trenggalek, Jawa Timur diamankan TNI dari Koramil 0901-01/Sei Kunjang - Samarinda Ulu, Samarinda akibat menebang pohon tanpa izin pemilik lahan.
Diamankannya lima warga tersebut dilakukan pada Rabu (30/1/2019) kemarin, sekitar pukul 10.00 Wita, di jalan Bendang, RT 17, Kelurahan Lok Bahu, Sungai Kunjang, tepatnya di lahan milik PT Bukit Baiduri Energi (BBE).
Lima warga yang diamankan, diantaranya berinsial St (40), Ky (40), Sm (37), Yn (40), St (36).
Gegara Minta Uang Belanja, Feni Disiram Secangkir Air Keras Oleh Suami
Diluncurkan Hari Ini, Honda PCX Electric Gunakan 2 Metode Pengisian Baterai Listrik
Hutan di Kawasan APL Bontang Terbakar, Petugas Panjat Tebing Padamkan Api
Dari informasi yang ada, kelima warga tersebut baru saja tiba di Samarinda, dan langsung dibawa ke lahan untuk menebang pohon sengon, sesuai dengan perintah dari Bm (50) yang tinggal di Loa Kulu.
"Pihak keamanan perusahaan minta bantuan kami untuk melakukan pengamanan guna menghentikan aktivitas penebangan pohon di lahan perusahaan," ucap Danramil 0901-01/Sei Kunjang - Samarinda Ulu, Mayor CZI Simon M, Kamis (31/1/2019).
Serka Suparan, Babinsa wilayah setempat bersama pihak keamanan perusahaan, dan Ketua RT 17 Subli langsung mendatangi lokasi yang dimaksud guna menghentikan aktivitas penebangan tanpa seizin pemilik lahan, yakni PT BBE.
Selain mengamankan lima orang yang bertugas menebang dan memotong pohon Sengon, juga diamankan sejumlah alat pemotong, diantaranya gergaji dan senso.
"Saat kita datang dan minta untuk hentikan semua aktivitas penebangan, tidak ada perlawanan. Kita lakukan pendataan dan selanjutnya kita serahkan ke Kepolisian," ucapnya.

Lanjut dia menjelaskan, keberadaan pohon-pohon tersebut sangat penting, sebagai penyangga aliran air ke permukiman masyarakat. Pasalnya, jika tidak ada pohon yang menyangga aliran air, bisa saja terjadi banjir bandang.
"Tentunya supaya tidak tandus, makanya ditanam pohon disana, karena kalau tidak ada pohon, bisa saja terjadi banjir bandang," ungkapnya. (*)