Noeim Baasyir, Napi Terorisme Bebas Murni Hari Ini, Begini Penjelasan Kepala Lapas Tulungagung

Selasa (19/2/2019) Noeim Baasyir, salah satu narapidana terorisme alias Napiter di Lapas Klas IIB Tulungagung, bebas murni.

Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNMADURA/DAVID YOHANES
Napi terorisme Noeim Baasyir menunjukkan surat bebasnya dari Lapas Tulungagung, Selasa (19/2/2019) sekitar pukul 08.30 WIB. 

TRIBUNKALTIM.CO, TULUNGAGUNG - Selasa  (19/2/2019)  Noeim Baasyirsalah satu narapidana terorisme alias Napiter di Lapas Klas IIB Tulungagung, bebas murni. Noeim Baasyir keluar Lapas Tulungagung sekitar pukul 08.30 WIB.

Begitu bebas, Noeim Baasyir langsung dijemput keluarganya dari Solo, Jawa Tengah.

Sosok Noeim Baasyir dengan penampilan rambut gondrong dan jenggot panjang dicat merah sempat mengundang perhatian pengunjung Lapas Tulungagung.

 

Noeim Baasyir yang mengenakan kaus abu-abu dan peci hitam sempat menunjukkan surat pembebasannya.

 

Namun tidak banyak kata keluar dari adik Abu Bakar Baasyir ini.

"Saya warga Indonesia," ucapnya pendek.

Densus Tangkap Terduga Teroris Asal Balikpapan di Yogya, Polisi Sebut Terkait JAD

Unggah Foto dengan Caption Teroris dan Hancurkan, Penumpang Ini Ditangkap dan Ditahan

Densus 88 Menangkap Dua Terduga Teroris di Kota Tangjungbalai

Saat ditanya rencananya membuat pondok pesantren setelah bebas, Noeim Baasyir hanya menjawab, "Insyallah."

Kepala Lapas Kelas IIB Tulungagung, Erry Taruna mengatakan, Noeim Baasyir divonis penjara 6 tahun penjara.

Yang bersangkutan tidak pernah mendapatkan remisi, karena tidak pernah menjalani deradikalisasi.

Namun Noeim Baasyir mendapat remisi dasawarsa selama tiga bulan.

"Jadi total dia menjalani 5 tahun 9 bulan," terang Erry.

Lanjut Erry, selama di Lapas Tulungagung Noeim Baasyir bersikap baik.

Padahal di Lapas sebelumnya, Noeim terlibat keributan.

Sosialisasi dengan napi lain juga bagus, dan tidak menutup diri.

Abu Bakar Baasyir bersama Yusril Ihza Mahendra
Abu Bakar Baasyir bersama Yusril Ihza Mahendra (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

 

Namun Noeim Baasyir menolak program pembinaan maupun deradikalisasi.

"Misalnya dia tidak mau kegiatan pembinaan rohani yang kami adakan. Dia juga tidak mau shalat Jumat," sambung Erry.

Selama ini proses deredikalisasi tidak berjalan efektif.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved