Piala Indonesia
Persib Bandung Minta Maaf Terkait Video Berbau Ujaran Kebencian, Arema FC: Respect
Namun video tersebut saat ini sudah mendapatkan klarifikasi dari kedua pihak, baik dari Arema FC maupun Persib Bandung.
TRIBUNKALTIM.CO - Beredar sebuah video diduga ujaran kebencian yang dilakukan pemain Persib Bandung kepada suporter Arema FC, Aremania setelah pertandingan leg kedua babak 16 besar Piala Indonesia di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jumat (22/2/2019).
Namun video tersebut saat ini sudah mendapatkan klarifikasi dari kedua pihak, baik dari Arema FC maupun Persib Bandung.
Dilansir oleh akun Instagram resmi Arema FC @aremafcofficial pada Sabtu (23/2/2019), Manajemen Arema FC meminta pihak Persib Bandung untuk mengklarifikasi dan meminta maaf kepada Aremania terkait video ujaran kebencian yang melibatkan pemainnya.
Manajemen Arema FC juga meminta tanggapan dan klarifikasi dari Persib Bandung.
"Dengan segala rasa hormat kami dan demi menjunjung tinggi respect dan sportivitas sepakbola.
Kami mohon sesegera mungkin ditanggapi dan diklarifikasi @persib_official
Dan untuk nawak-nawak Aremania tahan diri, cukup jangan lagi terprovokasi," tulis akun Instagram Arema FC.
Baca juga:
Kena Hukuman Larangan Transfer, Ini 41 Pemain Pinjaman Chelsea yang Bisa Menjadi Penyelamat
Manchester United Vs Liverpool - 10 Fakta Menarik soal Laga Klasik, Inilah Figur yang Tersubur
Muda dan Bergelimang Harta, Inilah Sumber Kekayaaan Reino Barack
Simak 5 Fakta Satelit Nusantara Satu; Detail Keunggulan hingga Total Biaya yang Dikucurkan
AC Milan Vs Empoli - Gennaro Gattuso Kembali Puji Performa Gemilang Krzysztof Piatek, tapi . . .
Manchester United Vs Liverpool - Bek Muda The Reds Korbankan Persahabatan Demi Gengsi Lawan MU
Dalam foto yang diunggah, Arema FC memohon kepada tim Persib Bandung untuk meminta maaf kepada Aremania secara jantan dan mengakui bahwa perbuatan itu salah.
Berikut Pernyataan dari Arema FC
"Kami menjaga agar pertandingan kemarin berjalan aman dan lancar, termasuk bagi tim tamu. Aremania pun telah berusaha untuk merubah sikap dan performanya. Namun jika disengaja terus menerus diprovokasi tentu mereka akan bersikap berbeda. Panpel dan pihak keamanan sudah menjaga kedua tim yang bertanding, namun sayangnya diluar justru berbeda."