Puisi Neno Warisman
Soal Puisi Neno Warisman, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Anggap Konteksnya Tidak Tepat
Sama halnya doa talbiyah manasik haji, doanya bagus, tapi menjadi tidak tepat ketika dibaca di agenda yang lain.
Soal Puisi Neno Warisman, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Anggap Konteksnya Tidak Tepat
TRIBUNKALTIM.CO -Jagat media sosial, khususnya dunia politik kembali dihebohkan soal puisi.
Pernah viral akan Puisi Fadli Zon, kini viral kembali Puisi Neno Warisman.
Puisi Neno Warisman dibacakan dalam agenda Malam Munajat 212 di Monas, Jakarta.
Beberapa pihak ada yang menganggap Puisi Neno Warisman tersebut bernada mengancam.
Isi doa dalam Puisi Neno Warisman yang dianggap mengancam tersebut berbunyi demikian :
"...Jangan, jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami. Karena jika Engkau tidak menangkan. Kami khawatir ya Allah. Kami khawatir ya Allah tak ada lagi yang menyembah-Mu..."
• Puisi Neno Warisman Viral, Ada Bait Berbunyi Begini, Ini Isi Lengkapnya
• Amido Balde Top Skor Sementara, Ada Yang Tahu dari Negara Mana Dia? Ini Jelasnya
• Link Live Streaming Timnas U-22 Indonesia vs Vietnam, Tanding Minggu (24/2/2019) Sore Nanti
Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorum Niam, dalam wawancara di program siaran berita sore TvOne menilai isi doa tersebut tidak salah.
Sebab, doa tersebut wirid dari Rasulullah Muhammad SAW dan disebutkan dalam hadis Bukhari dan Muslim.
Namun 'doa yang mengancam Allah' yang terselip dalam Puisi Munajat 212' yang dibacakan Neno Warisman menjadi bermasalah karena konteksnya tidak tepat.
Asrorum Niam mencontohkan doa hendak masuk kakus atau kamar mandi. Isi doanya bagus meminta perlindungan Allah SWT dari godaan jin laki-laki dan perempuan. Namun doa itu menjadi tidak tepat ketika dibaca saat hendak mengunjungi rumah tetangga.
• Sejarah 24 Februari Hari Ini, Sosok Ini Jadi Pencetak Hattrick Tercepat di Liga Inggris
Sama halnya doa talbiyah manasik haji, doanya bagus, tapi menjadi tidak tepat ketika dibaca di agenda yang lain.
Asrorum Niam menceritakan, 'doa yang mengancam Allah' itu pernah dibacakan oleh Rasulullah Muhammad SAW secara khusuk pada saat hendak Perang Badar.
Perang Badar adalah perang pertama kali yang dilakukan oleh umat Islam melawan orang-orang kafir Qurais.
Saat itu, jumlah pasukan Islam 315 orang dan akan melawan pasukan kaum kafir Qurais yang jumlahnya 1.000 orang dengan persenjataan yang lengkap dan pasukan berkuda.