Tabung LPG 3 Kg Langka di PPU, Ini Penyebabnya 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM  - Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmperindag) Penajam Paser Utara (PPU), berencana untuk melakukan inspeksi mendadak di sejumlah tempat termasuk warung makan, terkait pemakaian tabung LPG 3 kg.

Pasalnya, sampai saat ini masih sering terjadi kelangkaan padahal dalam setahun Pertamina memberikan jatah 1,5 tabung.

Kepala Diskukmperindag PPU, Kuncoro menjelaskan, kelangkaan LPG 3 Kg di PPU disebabkan karena masih banyak orang mampu namun masih menggunakan tabung tersebut.

• Terungkap, Foto Wajah Lebam Ratna Sarumpaet Diambil dengan Gunakan Kamera HP Merek Ini 

• Tiba di Ruang Sidang PN Jakarta Selatan, Ratna Sarumpat Acungkan Simbol Dua Jari 

• TAYANG SEKARANG - Link Live Streaming Sidang Perdana Ratna Sarumpaet, Atiqah Hasiholan Hadir

Padahal LPG 3 Kg itu lanjutnya, hanya diprioritaskan untuk masyarakat miskin dan kurang mampu.

"Kami perkirakan sekitar 20 persen total jatah PPU digunakan warga kaya atau mampu. Sepanjang mereka yang tak berhak masih menggunakan tabung 3 kg, maka akan tetap langka. Terus terang banyak juga ASN yang menggunakan itu," jelasnya.

Untuk itu, pihaknya telah mengajukan surat kepada bupati mengenai warga yang berhak menggunakan LPG 3 kg.

Selain itu, pihaknya juga berencana akan melakukan sidak termasuk di warung makan.

Dalam sidak nanti akan membawa serta tabung LPG 5 kg dan akan langsung ditukarkan.

"Kami akan suruh tukar dengan LPG 5 kg, dan kalau menolak maka tabung 3 kg akan kami sita, " ujarnya.
Ia mengatakan seharusnya pemilik warung termasuk warung Padang tak menggunakan LPG 3 kg karena hanya diperuntukkan bagi warga kurang mampu atau miskin.

Adapun untuk memenuhi kebutuhan warga, pihaknya juga melakukan operasi pasar di sejumlah tempat terutama yang mengalami kelangkaan. (*)