Pemilu 2019

Tommy Soeharto Soal Dana Desa, Apa Masyarakat Akan Makan Batu, Makan Aspal, Kan Tidak?

Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto nyatakan Dana Desa (DD) belum efektif buat desa di Indonesia Ini alasannya.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNSOLO.COM/EKA FITRIANI
Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto (pegang mik), di Solo, Minggu (12/3/2018) 

TRIBUNKALTIM.CO, BOYOLALI - Ketua Umum (Ketum) Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto menyebut anggaran Dana Desa (DD) yang dikucurkan pemerintah belum sepenuhnya dapat dirasakan oleh masyarakat.

Menurut Tommy, anggaran senilai Rp 70 triliun yang dikucurkan pemerintah selama ini hanya difokuskan pada pembangunan infrastruktur di desa saja.

Live Streaming Pidato Politik AHY Soal Partai Demokrat Jumat (1/3/2019) Malam Ini Pukul 19.30 Wib

Wow PSS Sleman Ada Amunisi Baru, Dilengkapi Pemain Impor Timnas U-21 Ukrania

Dukungan Keluarga Uno Dinilai Positif Bagi TKN, Kepemimpinan Dimulai dari Keluarga

"Ini bukan dana yang kecil, tentunya dana ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun disayangkan bahwa dana tersebut hanya untuk infrastruktur. Apa masyarakat akan makan batu, makan aspal, kan tidak," katanya di sela-sela pengukuhannya sebagai Ketua Dewan Pembina Persatuan Rakyat Desa (Parade) Nusantara di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2019).

Tommy mengatakan, sistem perekonomian berbasis pedesaan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.

"Di sinilah nanti program-program kerakyatan Partai Berkarya akan bisa dijalankan. Dan tentunya untuk mencapai hal itu tanpa ada didukung kebijakan pemerintah daerah yang baik tidak bisa berjalan dengan baik," kata dia.

Kisah Sani Rizki Fauzi Hidup Prihatin Tinggal Dikontrakan, Bonus Piala AFF U22 2019 Buat Beli Rumah

BREAKING NEWS : Mitra Kukar Hadirkan Atep dan 2 Pemain Asing di Piala Presiden 2019

Sehingga untuk mewujudkan kebijakan tersebut, kata Tommy, caranya adalah dengan menempatkan kader Partai Berkarya di DPRD kabupaten/kota dan provinsi serta DPR RI.

"Karena hanya itulah yang dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Dalam waktu kurang lebih 40 hari lagi kita akan bersinergi secara maksimal untuk bisa berkolaborasi dengan perangkat desa yang tergabung dalam Parade Nusantara maupun mantan kepala desa yang ada," ungkapnya.

Tommy juga mengajak kepada para kepala desa untuk mewujudkan Pemilu 2019 yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (luber jurdil).

Upaya untuk mewujudkan pemilu luber judir tersebut, pihaknya akan membuat aplikasi tabulasi di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional.

"Bagaimana tabulasi ini bekerja dengan baik, yaitu dengan mengupload formulir C1 yang ada di setiap TPS. Karena 90 persen KPPS adalah perangkat desa dan di sinilah kita harus bersinergi," ujar dia.

Sinergitas perangkat desa inilah, ujar Tommy sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi hilangnya surat suara pemilih pada 17 April mendatang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tommy Soeharto: Apa Masyarakat Akan Makan Batu, Makan Aspal, Kan Tidak.."
Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tommy Soeharto: Apa Masyarakat Akan Makan Batu, Makan Aspal, Kan Tidak?, http://www.tribunnews.com/pilpres-2019/2019/03/01/tommy-soeharto-apa-masyarakat-akan-makan-batu-makan-aspal-kan-tidak.

Editor: Hasanudin Aco

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved