Tribun Wiki
Tak Harus ke Pulau Bali, Berikut Tempat Rangkaian Perayaan Nyepi di Kaltim
Di Indonesia umat Hindu mayoritas tinggal di Bali. Walau begitu, perayaan upacara Nyepi juga dilakukan oleh umat Hindu Di Kaltim.
Penulis: Siti Zubaidah |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Umat Hindu di seluruh dunia akan merayakan Nyepi yang jatuh pada tanggal 7 Maret 2019 mendatang.
Di Indonesia umat Hindu mayoritas tinggal di Pulau Bali. Walau begitu, perayaan upacara Nyepi juga dilakukan oleh umat Hindu Di Kaltim.
Biasanya, prosesi rangkaian hari Nyepi seperti Melasti dipusatkan di satu tempat.
• Senin Pagi, Si Jago Merah Hanguskan Rumah Warga di Perum PKL Samarinda
• Prakiraan Cuaca BMKG di Kota Balikpapan Senin (4/3/2019), Waspada Gelombang Tinggi di Laut
• Prakiraan Cuaca Kota Samarinda Senin (4/3/2019), Cerah Tanpa Hujan
Berikut Tribun Kaltim rangkum perayaan upacara Melasti yang ada di Kaltim :
1. Di Tepian Sungai Mahakam Samarinda
Umat Hindu di Samarinda biasa berkumpul di Tepian tepat depan kantor Gubernur Kaltim untuk merayakan Ritual Melasti.
Tak berbeda dari upacara Melasti di Bali, inti dari Jalani Dhipuja adalah penyucian terhadap manusia dan alam semesta.
Biasanya para umat Hindu pada saat upacara Melasti menggunakan baju putih, lengkap dengan melati dan beberapa makanan hasil bumi.
Proses Melasti itu pun diakhiri dengan melarutkan sejumlah persembahan yang dibawa oleh umat Hindu ke Sungai Mahakam.

2. Pantai SPN Balikpapan
Biasanya ratusan Umat Hindu dari berbagai daerah di Kaltim berkumpul di Pantai Sekolah Polisi Negri (SPN) Jalan Jendral Sudirman, Stal Kuda, Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur
Upacara Melasti ini merupakan upacara pengarungan dan pensucian simbol-simbol sebelum memasuki perayaan Nyepi. Biasa juga disebut dengan mensucikan diri.

3. Muara Kaman
Desa Brubus, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Di desa ini masih dijumpai bukti-bukti peninggalan Kerajaan Kutai Martadipura yang merupakan kerajaan Hindu Tertua di Nusantara. Salah satunya adalah Lesong Batu, sebuah batu panjang yang terelak di atas bukit. (*)