Kesadaran Pengurusan Akta Kelahiran Rendah, Disdukcapil PPU Agendakan Jemput Bola
Ia menjelaskan, untuk pengurusan akta kelahiran sampai sekarang sudah capai 93 persen namun rata-rata yang berumur di bawah 18 tahun.
Penulis: Samir |
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Tingkat kesadaran masyarakat untuk mengurus Akta Kelahiran khususnya berumur 18 tahun ke atas masih sangat rendah.
Bahkan mereka biasanya baru mengurus akta kelahiran saat akan berangkat umroh.
Hal ini terjadi pula di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
• Pekan ini e-Walk adakan Multi Product Vaganza, Catat Waktu dan Tanggalnya
• Gelar Operasi Pasar, Bagian Ekonomi Berau Sebut Ada Penyimpangan Distribusi LPG
• HUT ke-100 Damkar, Punggawa Info Bencana Balikpapan Terima Penghargaan
Penegasan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Penajam Paser Utara (PPU) Suyanto, Senin (18/3/2019).
Ia menjelaskan, untuk pengurusan akta kelahiran sampai sekarang sudah capai 93 persen namun rata-rata yang berumur di bawah 18 tahun.
Sementara yang berumur di atas 18 tahun lanjutnya, enggan mengurus akta kelahiran kecuali bila ingin melaksanakan ibadah umroh.
"Karena akta kelahiran itu kan salah satu syarat untuk mengurus parpor. Makanya mereka baru urus kalau mau umroh, " jelasnya.
Namun setelah pemilu nanti lanjutnya, pihaknya akan jemput bola sampai di desa/kelurahan, sehingga akan mempermudah warga yang ingin urus akta kelahiran.
Selain akta kelahiran lanjutnya, pihaknya juga akan jemput bola untuk akta kematian. Ia mengungkapkan dalam setahun hanya sekitar seribu warga yang mengurus akta kematian, padahal jumlah warga yang meninggal kebih dari itu.
"Setahun itu lebih seribu yang meninggal, tapi yang diuruskan akta kematiannya hanya sekitar seribu. Makanya kami akan jemput bola juga, " ujarnya.
• Sosok Wury Estu Handayani, Istri dari Pernikahan Kedua Maruf Amin, Beda Usia 31 Tahun
• Ibunda Ustaz Abdul Somad Meninggal Dunia, Jenazah Dibawa ke Kampung Halaman
• Deretan Meme Aksi Timpuk Telur ke Kepala Senator, Ada Sebutan In Egg Boy We Trust
Selain akta kelahiran dan kematian yang akan jemput bola kata Suyanto, pihaknya juga akan melakukan perekaman e-KTP dengan mendatangi perusahaan yang beroperasi di PPU.
Hal ini karena masih banyak karyawan perusahaan yang belum melakukan perekaman. Suyanto juga mengakui bila selama ini warga yang sudah mendapatkan suket juga malas untuk mengambil e-KTP mereka. (*)