Pegadaian Resmikan Bank Sampah, Memilah Sampah Menabung Emas
"Lalu disetor, ditimbang, diproses, diolah, dan yang terakhir ditukar dengan tabungan emas," ujarnya.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, PT Pegadaian (Persero) melalui program bersih-bersihnya meresmikan Bank Sampah Induk di kawasan Manggar, yang dilakukan di Lapangan Merdeka Balikpapan, pada Minggu (24/3).
Pemimpin Kantor Wilayah (Kanwil) IV Balikpapan PT Pegadaian (Persero), Edy Purwanto, pada acara peresmian Bank Sampah mengatakan, program tersebut merupakan upaya dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dengan mengkonversikan sampah menjadi tabungan emas.
"Program ini akan memberikan sebuah pembelajaran kepada seluruh masyarakat Balikpapan tentang berinvestasi emas di Pegadaian seraya dengan menjaga kebersihan lingkungan Upaya tersebut merupakan upaya menyehatkan masyarakat melalui pengelolaan sampah yang benar, dan memberikan nilai dimana sampah yang dikelola dan dipilah bisa dijual hasilnya ditabungkan di Pegadaian dengan Tabungan Emas Pegadaian," ujar Edy.
• Gempa Hari Ini 24 Maret Warnai Ujian CPNS Sulteng & Guncangan Terasa hingga IV MMI, Simak Arahan BKN
• Gagal SNMPTN? Ini 8 Hal yang Wajib Diketahui tentang SBMPTN 2019 & Contoh Soal, Persiapkan Dirimu!
• Fakta Lain Vincentia Tiffani, Model yang Blak-blakan Bilang Ingin jadi Istri Kedua Sandiaga Uno
Dikatakan oleh Edy, program bersih-bersih Pegadaian tersebut merupakan kegiatan untuk mengajak dan mengedukasi masyarakat dalam memilah sampah untuk dikonversi menjadi Tabungan Emas
Pegadaian.
Kegiatan memilah sampah tersebut dinilai dapat menjadi salah satu cara yang efektif dalam mengurangi volume sampah rumah tangga dan mengurangi dampak sampah terhadap lingkungan, sekaligus sebagai upaya meningkatkan sumber penghidupan warga dari pemanfaatan kembali sampah.
"Tim dari Pegadaian membentuk rumah-rumah pengelolaan sampah di pool. Kemudian masyarakat dilatih memilah sampah, mana yang organik dan non organik. Lalu disetor, ditimbang, diproses, diolah, dan yang terakhir ditukar dengan tabungan emas," ujarnya.
Bank Sampah Induk yang berada di kawasan Manggar tersebut, lanjut Edy, seluruh lapisan masyarakat, baik masyarakat ekonomi atas sampai kalangan ekonomi bawah dapat mengakses Bank Sampah tersebut, karena menabung di Tabungan Emas Pegadaian sudha bisa dilakukan mulai Rp 6 Ribu-an.
Sebagai informasi, menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), volume sampah di Kota Balikpapan dengan luas wilayah administrasi sebesar 50.333 Km2 dan jumlah penduduk sebesar 636 jiwa, terbilang cukup tinggi.
Sampah-sampah tersebut terdiri dari jumlah sampah tidak terkelola sebesar 3.0 ton / hari dan jumlah sampah ditimbun TPA sebesar 35.324 ton/hari.
Maka dari itu, untuk membantu pengelolaan Bank Sampah di Balikpapan, Pegadaian memberikan bantuan berupa satu unit mobil pick up sampah, mesin pencacah plastik kapasitas 5 ton, taman The Gade Clean & Gold yang terletak di kawasan Melawai 2, Timbangan sampah 10 unit, membuat tempat penimbangan sampah, dan gerobak sampah dorong 10 unit.
Bantuan tersebut diserahkan kepada Kota Balikpapan melalui Walikota Balikpapan Rizal Effendi.
• VIDEO - Tiga Pesawat Super Tucano Lakukan Atraksi di Dhomber Aero Fest 2019 di Balikpapan
• YG Entertainment Sebut BLACKPINK Sudah Selesai Syuting Pembuatan Video Musik untuk Comeback
• 10 Warna Rambut Ikonik Jimin BTS, Merah Menyala hingga Ungu, ARMY Paling Suka yang Mana?
Pada kesempatan tersebut, Rizal mengharapkan dengan adanya pogram Pegadaian Bersih-Bersih, seluruh masyarakat Balikpapan lebih sadar akan kebersihan lingkungan sekitar dan menciptakan lingkungan yang bersih serta memanfaatkan sampah agar memiliki nilai ekonomi.
"Saya berharap dengan adanya Pegadaian Bersih-Bersih ini semua masyarakat sekitar agar sadar akan kebersihan lingkungan, dengan tidak membuang sampah sembarangan. Tetapi masyarakat
justru menjadi mengerti memanfaatkan memilah sampah menjadi bernilai dengan wujud Tabungan Emas dari Pegadaian," ujar Rizal. (*)