Berita Eksklusif

Punya Target Raih 23 Ribu Suara, Caleg DPRD Kaltim Ini Telah Siapkan Dana Rp 1,5 Miliar

Ada tiga modal utama yang diperlukan seseorang untuk turun gelanggang politik. Popularitas, elektabilitas, dan pendanaan.

Penulis: Rafan Dwinanto | Editor: Sumarsono
TRIBUN KALTIM / BUDHI HARTONO
Ketua DPD Partai Nasdem Kota Samarinda, Jawad Sirajuddin 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Ada tiga modal utama yang diperlukan seseorang untuk turun gelanggang politik. Popularitas, elektabilitas, dan pendanaan.

Hal tersebut diungkapkan Jawad Sirajuddin, Caleg DPRD Provinsi Kaltim dari Partai Amanat Nasional (PAN). Tokoh warga Sulawesi Selatan di Samarinda ini optimistis dirinya bisa kembali duduk di DPRD Kaltim.

Jawad menuturkan, pada Pileg 2009, dirinya maju melalui Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK). Kala itu, Jawad mengantongi 11 ribuan suara, dan berhasil duduk di DPRD Kaltim.

Hasil Akhir Piala Presiden Persebaya vs PS Tira Persikabo 3-1, Laga Panas Diwarnai Kartu Merah

Tak Lazim, Darah Pria 39 Tahun Ini Mengental hingga Mirip Susu Sapi, Awalnya Hanya Mual dan Muntah

Smartphone Oppo A5s Indonesia Rp 2 Jutaan, Tawarkan 3 Fitur Unggulan Cocok Buat Gamers

Pileg 2014, Jawad kembali maju. Kali ini menggunakan perahu NasDem. Berdasarkan data yang dimilikinya, dirinya mengantongi suara sebanyak 14.900. Namun, berdasarkan rekapitulasi KPU, Jawad hanya mendapatkan 12.345 suara. Sehingga dia gagal melaju ke DPRD Kaltim.

"Ada kejanggalan di 9 TPS yang suara saya berubah. Saya lapor ke Gakumdu. Saya dinilai tak bisa membuktikan. Saya tempuh mahkamah partai, melalui OC Kaligis. Amar putusannya, termohon harus di PAW oleh pemohon karena ada manipulasi suara.Tapi tidak ada respon dari pimpinan partai. Akhirnya saya hijrah ke PAN," kata Jawad.

Gedung DPRD Kaltim
Gedung DPRD Kaltim (INTERNET)

Di PAN, Jawad kian optimistis. Dirinya menargetkan raihan suara di angka 23 ribu. Untuk mencapai target ini, Jawad mengaku sudah menyiapkan budget (dana) jumbo.

Jumlahnya berada di kisaran Rp 1,5 miliar. Sama besarnya dengan dana yang digunakan Jawad untuk mengarungi Pileg 2009 dan 2014.

"Dananya kurang lebih sama. Hanya, waktu 2009 itu penggunaannya tak beraturan. Sekarang, saya terapkan 3T dalam pengeluaran dana yakni Terencana, Terukur dan Terarah," katanya lagi.

Air Terjun Tiba-tiba Muncul di Puncak Gunung Galunggung, PVMBG Pastikan Kondisi Masih Aman

Gafar Diberhentikan, Hatta Zainal Ditunjuk Jadi Plt Golkar Samarinda

Menurut Jawad, dana ini digunakan untuk sosialisasi selama setahun. Membayar saksi caleg di TPS, hingga pemasangan alat peraga kampanye.

"Mau tidak mau (siapkan dana). Ini konsekuensi petarung dalam menarik simpati. Memang harus ada aset yang kita korbankan. Karena harapan masyarakat masih besar terhadap saya. Saya siapkan Rp 1,5 miliar," ungkap Jawad.

Jawad mencontohkan, Samarinda memiliki sekitar 2.500 TPS. Paling tidak, caleg harus menyiapkan sebanyak 2.000 saksi.

Belum lagi, permintaan bantuan masyarakat yang harus dipenuhi. Seperti sumbangan rumah ibadah, perbaikan jalan, dan lainnya.

"2.000 saksi dikali Rp 200 ribu saja sudah Rp 400 juta. Kita turun ke masyarakat, pasti mereka minta dibantu. Entah sumbangan masjid atau perbaikan jalan. Dan itu harus diwujudkan sebelum kita terpilih. Jika tidak, mereka tidak akan percaya," ucap Jawad.

Jawad pun mengaku tak begitu stres saat dirinya gagal duduk di parlemen. Bagi Jawad, yang terpenting dirinya sudah berusaha semaksimal mungkin. Soal hasil, Jawad menyerahkannya kepada Yang Maha Kuasa.

"Yang penting ikhtiar saya full. Selanjutnya, saya serahkan ke Yang Maha Kuasa. Siapa yang bersungguh-sungguh dia yang akan mendapatkan hasilnya. Memang harus didasari niat ikhlas. Kalau tak ikhlas, bisa stress, sudah hilang uang, hilang kerjaan. Tapi stress itu untuk yang belum pengalaman. Kalau kita sudah tiga kali," tuturnya. (rad)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved