Kenalan Janda Muda Lalu Dibawa ke Rumah Kontrakan, Pria Ini Dipukuli dan Diperas, Begini Modusnya

Yogi Hidayat dijebak janda muda. Kenalan lalu dibawa ke kontrakan, kemudian dipukuli dan diperas sekelompok, begini modus kejahatannya

AntonioGuillem
Ilustrasi selingkuh 

TRIBUNKALTIM.CO - Jantung Yogi Hidayat, pria berusia 21 tahun mendadak berdetak cepat.

Siapa sangka, niat bertemu Barbie Arlifsyani Botan (21) berbuah petaka.

Sebab, pria bernama Hartono muncul dan mengaku suami Barbie Arlifsyani Botan.

Padahal, sepengetahun Yogi, Barbie bersatus janda.

Tak lama kemudian Hartono mengancam Yogi Hidayat untuk menyerahkan semua barang berharga termasuk uang tunai.

Jika menolak, Hartono dan lima orang pria lainnya mengancam akan menyebarkan foto alat kelamin korban ke media sosial.

Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Deddy Kurniawan dalam keterangannya menjelaskan, peristiwa tersebut berawal ketika korban berkenalan dengan seorang wanita bernama Barbie Arlifsyani Botan melalui media sosial Facebook sekira awal bulan Februari 2019.

Hubungan keduanya pun semakin dekat dan terus berlanjut melalui percakapan di media sosial, hingga akhirnya pada Minggu (24/3/2019) kemarin keduanya memutuskan untuk bertemu di Setu Cilodong sekira pukul 17.00

Deddy Kurniawan mengatakan, sejak awal berkenalan Barbie mengakui dirinya berstatus sebagai seorang Janda dan sudah tidak memiliki suami kepada Yogi Hidayat.

Deddy Kurniawan percaya begitu saja dengan ucapan wanita tersebut.

Setelah bertemu di Setu Cilodong, Barbie mengajak Yogi ke rumah kontrakan wanita tersebut.

"Di situ korban ditarik masuk ke dalam kontrakannya, dan dituduh hendak berselingkuh dengan istrinya (Barbie) dan langsung dipukuli oleh Hartono dan seorang rekannya," jelas Deddy kepada TribunJakarta.com, Senin (25/3/2019) lalu.

Ilustrasi selingkuh
Ilustrasi selingkuh (AntonioGuillem)

Tak berselang lama, tiba-tiba datang rekan Hartono yang lain sebanyak empat orang lagi, hingga total enam pria yang memukuli korban.

"Teman korban Zakaria tidak dipukuli, hanya ditarik saja bajunya," ucap Deddy.

Berniat membantu, datang dua rekan korban bernama Riki dan Aris.

Namun malang, Riki yang hendak membantu Yogi malah ikut menjadi sasaran penganiayaan para pelaku.

Usai memukuli para korbannya, para pelaku pun mengambil handphone milik Riki dan Zakaria.

Bisnis Baru Didoakan Tak Laku, Gibran Rakabuming: Semua Musuhnya Kaesang Saya Jadikan Kawan

Wawancara Eksklusif: Kepala BNN Sangkal Intervensi Politik di Kasus Andi Arief

Jawaban Novel Baswedan Saat Disukan Sebagai Orang Partai Gerindra

Kepada Zakaria, Hartono menuturkan akan mengembalikan handphonenya apabila ditebus uang sebesar Rp 1,5 juta, yang langsung dibayar oleh Zakaria.

Tak henti disitu, para pelaku juga menahan satu unit sepeda motor Yamaha Mio B 6833 TOP dan satu unit handphone merek Xiaomi milik korban, yang harus ditebus sebesar Rp 2,5 juta.

"Beberapa korban juga sempat disandera para pelaku, hingga pukul 22.00 WIB," ujar Deddy menambahkan.

Atas kejadian tersebut, korban pun membuat laporan ke Polsek Sukmajaya, dan langsung ditindaklanjuti menggerebek kontrakan tersebut dan mengamankan tujuh orang yang diantaranya adalah Hartono, Iwan Darmawan, Wahyu Hidayat, Angga Hazhari, Zaen Alrasyid, Armando Yudho, dan Barbie Arlifsyani Botan.

Deddy menuturkan, ketujuh pelaku terancam dijerat Pasal Pasal 365 atau Pasal 368 dan atau pasal 170 KUHP.

Belakangan terkuak, modus kejahatan tersebut adalah Barbie Arlifsyani Botan disuruh suaminya Hartono untuk mencari korban melalui facebook untuk mencari teman selingkuh.

Selanjutnya, Barbie diminta oleh Hartono untuk mengaku dengan pria kenalannya sebagai janda dan sudah tidak memiliki suami, untuk menguras harta bendanya.

Barbie Mengaku Janda
Polisi mengamankan tujuh orang pelaku penganiayaan dan pemerasan, yang terdiri dari enam pria dan seorang wanita bernama Barbie Arlifsyani Botan.

Sementara enam pria lainnya, merupakan suami Barbie yang bernama Hartono (23) dan lima teman Hartono.

Korban menjadi korban penganiayaan oleh suami Barbie bersama lima temannya, hingga diperas dan disandera.

Kapolsek Sukmajaya Kompol Bronet Ranapati menjelaskan, Hartono kesal mengetahui istrinya Barbie berkenalan dengan korban Yogi.

Hingga akhirnya, Hartono pun menyuruh Barbie bertemu dengan korban dan mengajaknya untuk ke rumah kontrakannya.

"Jadi ketika korban datang suaminya itu sudah ada di dalam kontrakan, kemudian para pelaku lainnya berdatangan satu persatu, solidaritas katanya," ujar Bronet Ranapati dikonfirmasi, Selasa (26/3/2019).

Dulu Dibesarkan Soeharto, Prabowo Sebut Banyak Elite di Jakarta Kini Jadi Bunglon

Manajer Persib Bandung Mengaku Sudah Komunikasi dengan Achmad Jufriyanto, Ini Bocoran Pembicaraannya

Jadwal Semifinal Piala Presiden 2019, Kalteng Putra Dikepung Tim Wakil Jawa Timur

Bronet menuturkan, berdasarkan pengakuan para pelaku aksi penganiayaan dan pemerasan tersebut baru pertama kali dilakukan.

Namun, pihaknya akan tetap mencari bukti dan menggali keterangan dari para pelaku, guna mendalami kasus tersebut.

Lanjut Bronet, tak hanya Yogi dan Zakaria yang menjadi korban, kedua rekannya yang lain Riki dan Aris pun ikut menjadi korban usai datang dan berniat membantu.

Pembunuh Janda Muda

Seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Tasikmalaya berinisal RFH (22) tega membunuh janda dua anak Oon Saonah alias Ica (33), di kamar 106 hotel Daya Grand, Jalan Brigjen Soetoko, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (6/3/2019) lalu.

Mahasiswa semester 6 itu mencekik Ica hingga tewas dan meninggalkan jasadnya di kamar hotel, lantaran tidak diberikan pinjaman uang oleh korban.

Warga Kampung Cihelang, Desa Singkir, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya itu mengaku kalap karena terlilit utang.

Pada polisi dan wartawan, RFH mengaku telah kenal dan dekat dengan korban selama dua tahun terakhir, dan memiliki hubungan khusus.

"Sudah kenal dua tahun, kalau ketemu suka dikasih uang. Tapi saat itu meminjam uang sebesar Rp 4 Juta, tidak diberi. Lalu menakut-nakuti dengan mencekik korban," tutur RFH di Mapolresta Tasikmalaya, Selasa (26/3/2019).

RFH (22), pelaku pembunuhan saat di gelandang petugas di Mapolres Tasikmalaya Kota, Selasa (26/3/2019)
RFH (22), pelaku pembunuhan saat di gelandang petugas di Mapolres Tasikmalaya Kota, Selasa (26/3/2019) (tribunjabar/isep heri)

Setelah korban meninggal, RFH mengambil uang tunai milik korban sebesar Rp 70 juta di tas korban.

Dia mengaku uang hasil curian itu dibayarkan utang dan sisanya dibelikan sejumlah barang.

Selama pelarian dan menghilangkan jejak perbuatannya, RFH menuturkan melakukan perjalanan ke beberapa kota.

"Saya ke Kuningan, Cirebon, lalu ke Jakarta balik lagi ke Tasik lalu ke Jakarta lagi," tuturnya.

Dia yang mengaku tidak merencanakan pembunuhan tersebut, mengatakan pernah mendatangi dukun karena hidupnya tidak tenang selama pelarian.

"Karena mengetahui dicari polisi, saya datang ke orang pintar agar hidup tenang," kata dia.

Bak pepatah sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga, RFH yang buron selama hampir tiga pekan, ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota.

Insiden di Sungai Mahakam Terjadi Lagi, Buruh Limbah Batu Bara Dilaporkan Tenggelam

Roy Kiyoshi Ungkap Soal Pelet Tempe, Hilda Vitria: Aku Enggak Percaya Gitu-gituan

Sebagai barang bukti, kepolisian turut mengamankan di antaranya sejumlah buku tabungan milik korban dan pelaku, sejumlah uang tunai, telepon genggam iphone 6 S plus, dan beberapa barang milik korban saat kejadian.

Pada buku tabungan milik korban terlihat saldo terakhir sebesar Rp 161 Juta lebih.

Saat ini RFH harus mendekam di balik jeruji besi Mapolresta Tasikmalaya.

Karena perbuatannya RFH, akan dikenakan Pasal 338 atau pasal 365 ayat 3 KUHpidana, ancaman hukuman 15 tahun.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kisah Pelarian Seorang Pembunuh di Tasikmalaya, Sempat ke Dukun Minta agar Hidup Tenang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved