Riset Litbang Kompas, Menyusul MRT Beroperasi, Warga Antusias Menjajal Kereta Ringan LRT Jakarta

LRT dan MRT menggunakan sistem kendali otomatis yang bisa dioperasikan tanpa masinis. Pada setiap stasiun ada platform screen door

KOMPAS/RIZAL FATHONI
Kereta ringan (light rail transit/LRT) Jakarta rute Velodrome-Kelapa Gading memasuki Stasiun Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (25/2/2019). Kementerian Perhubungan menargetkan moda transportasi modern ini diuji coba pada akhir Februari lalu. Adapun perizinan diharapkan akan selesai pada akhir Maret ini. 

Riset Litbang Kompas, Menyusul Beroperasinya MRT, Warga Antusias Menjajal Kereta Ringan LRT Jakarta

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Setelah angkutan rel moda raya terpadu atau MRT, menyusul pengoperasian kereta ringan (light rail transit/LRT) di utara Jakarta dalam waktu dekat.

Warga Jabodetabek sudah mengetahui rencana pengoperasian kereta ringan tersebut dan terbilang antusias menjajalnya.

Berbeda dengan MRT yang menarik kereta lebih banyak dan mempunyai daya tampung besar. Sebaliknya LRT mempunyai rangkaian yang lebih pendek dengan kapasitas kecil.

Dimensi kereta LRT dengan lebar 2,6 meter dan panjang 16,9 meter hanya bisa menampung sekitar 132 orang per kereta atau 400-an orang dalam satu rangkaian.

Nama LRT tidak setenar MRT yang diresmikan pada 24 Maret lalu. Namun, nyatanya tiga dari lima responden sudah mengetahui rencana beroperasinya angkutan rel di jalur melayang ini.

Menurut rencana, LRT Kelapa Gading-Velodrome akan beroperasi saat Asian Games, Agustus 2018,  sebagai moda mobilitas para atlet.

Namun, hingga akhir Maret ini LRT dengan panjang jalur 5,8 kilometer tersebut belum bisa dioperasikan hingga sekarang.

Meski mengetahui jadwal pengoperasiannya,  tidak semua warga tahu informasi jalur yang dilewati LRT. Baru 45 persen yang mengetahui rute LRT yang siap dioperasikan tersebut. LRT yang direncanakan  siap digunakan pada akhir Maret ini melewati Kelapa Gading hingga Velodrome.

Selain rute tersebut, pada tahap pertama juga dibangun LRT lintas Cibubur-Cawang (14,5 km) dan Bekasi-Cawang (18,5 km), yang saat ini masih dalam proses pembangunan.

Disusul tahap dua, yang akan dibangun tiga lintasan, yaitu Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, Cibubur-Bogor, dan Palmerah-Grogol. Menurut rencana, PT Kereta Api Indonesia Tbk yang akan mengoperasikan LRT ini.

Antusias
Antusiasme warga Jabodetabek  mencoba LRT Jakarta ini cukup besar. Hal tersebut diwakili oleh tiga perempat lebih responden Jabodetabek. Sosialisasi penggunaan LRT Jakarta telah dilaksanakan pada 4-17 Maret lalu.

Kereta ringan ini merupakan jenis moda yang baru bagi warga Jabodetabek. Selain karena menggunakan jalur melayang, teknologi dan fasilitas penunjang LRT juga berbeda dengan kereta komuter yang telah beroperasi sebelumnya.

LRT dan MRT menggunakan sistem kendali otomatis yang bisa dioperasikan tanpa masinis. Pada setiap stasiun ada platform screen door atau pagar pembatas peron yang melindungi penumpang dari laju kereta dan akan terbuka saat pintu kereta terbuka.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved