Pilpres 2019

Disambangi Pengedit Video Hoaks Tentang Dirinya, Gus Mus Beri Uang Saku Kepada Pelaku

Dalam video yang telah diedit tersebut, seolah-olah Gus Mus seperti memberikan komentar negatif kepada salah satu calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin

Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Doan Pardede
Instagram Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus
Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus 

TRIBUNKALTIM.CO - Beberapa waktu lalu media sosial diramaikan dengan beredarnya video editan yang menampilkan fitnah terhadap KH Ahmad Mustofa Bisri atau biasa disapa Gus Mus.

Dalam video yang telah diedit tersebut, seolah-olah Gus Mus seperti memberikan komentar negatif kepada salah satu calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Dalam video hoax tersebut, Gus Mus seolah memberi tanggapan tentang pidato Ma'ruf Amin.

Padahal jika dilihat seksama, video tersebut adalah editan dari beberapa video yang disatukan.

Setelah video tersebut tersebar, Gus Mus lantas memberi klarifikasi bahwa video itu merupakan fitnah dan editan.

Dan menganggap video tersebut adalah rekayasa yang keterlaluan dan tak sebanding dengan keuntungan politik sesaat

Meski demikian Gus Mus juga menyatakan telah memaafkan pelaku pengedit video hoaks  tersebut.

Tak lama berselang pelaku pengedit video hoaks itu datang ke kediaman Gus Mus di Rembang.

Pelaku yang diketahui bernama Zainal itu meminta maaf atas sikapnya yang telah mengedit video itu.

Kedatangan pelaku pengedit video hoks tersebut ke kediamannya diunggah oleh Gus Mus melalui instagram pribadinya di @s.kakung.

Dalam foto itu Gus Mus tampak menerima dengan baik kedatangan Zainal di kediamannya.

Dalam foto yang diunggah itu, Gus Mus juga menyebut Zainal datang jauh-jauh dari Batam untuk bertemu dan meminta maaf atas perbuatannya.

Zainal lanjut Gus Mus juga menyatakan penyesalannya telah membuat dan menyebarkan video hoaks itu.

Namanya Zainal dari Batam. Masih sangat muda. Jauh-jauh dia datang dari Batam untuk meminta maaf, karena mengedit video (menggabungkan videoku dengan video lain untuk mendeskreditkan salah seorang calon presiden).

Kelihatannya dia betul-betul menyesal. Mudah-mudahan penyesalannya ini benar-benar membuka matanya dan jadi pelajaran baginya --dan bagi lainnya yang mengalami hal yang sama-- bahwa: berlebih-lebihan dalam menyukai dan membenci (termasuk kaitannya dengan Pilpres ini), bisa menghilangkan akal sehat, minimal bisa membuat lupa bahwa:

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved