Begini Kisah Pilu Ernawati, Korban Tewas Kecelakaan Tanjakan Maut Jalan MT Haryono
Kisah Pilu Ernawati, Korban Tewas Kecelakaan Tanjakan Maut Jalan MT Haryono. Setiap jam istirahat kerja selalu pulang untuk mengurus bayinya
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Suara adzan terdengar sayup-sayup dari luar rumah yang terletak di Jalan Ranah Sari Blok A, Batu Ampar Balikpapan Utara, Kalimantan Timur.
Ia saling mengisi dengan bunyi hempasan air hujan yang jatuh bergantian di atas genting.
Tampak seorang ayah lagi bersila sembari mendekap erat bocah laki-laki berumur 6 tahun.
Anak itu mengular pasrah di tubuh pria berperawakan gempal itu.
Tak ada air mata maupun tangisan.
Barangkali mereka hanyut dibawa hujan dan teduhnya lantunan adzan.
Yang tampak hanyalah sebuah pelukan yang dalam menutupi kesedihan.
"Makan dulu, nak," bisik Imam sambil mengaduk mie dan bakso yang ada dalam mangkuk di hadapannya, persis di telinga sebelah kiri anaknya.
Tak ada anggukkan atau gelengan kepala apalagi suara dari anak laki-laki itu.
Muhammad Rafi namanya, ia malah semakin kuat mencengkram tubuh ayahnya.
Terlihat jelas dari tangan mungil yang meremas kaus abu-abu ayahnya di bagian pinggang.
Di ruang tamu rumah kontrakan sekira 4x3 meter, tak ada suara yang lebih kencang dari pada bunyi hujan.
Beberapa pelayat di dalam rumah itu kebanyakan diam.
Sesekali mata mereka melirik ke arah Rafi yang senantiasa dielus rambutnya oleh Sang ayah.
Sang ayah bernama Imam (27) pada Selasa (23/4/2019) ia resmi menduda.