Sekda Kukar Sebut Harga Bawang Putih Melonjak, Harga Bahan Lainnya Masih Normal

Harga bawang putih di Tenggarong, Kukar melonjak naik. Saat ini perkilogram mencapai Rp 45-50 ribu.

Penulis: Rahmad Taufik | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUN KALTIM/RAHMAT TAUFIQ
Sekda Kukar Sunggono menggelar sidak ketersediaan dan perkembangan harga kebutuhan pokok di Pasar Mangkurawang Tenggarong dan Pasar Loa Kulu, Selasa (30/4/2019) 

TRIBUNKALTIM. CO, TENGGARONG - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Sunggono menyebutkan, dari 2 pasar tradisional yang didatanginya, tidak ada gejala menunjukkan harga barang yang melonjak.

Kendati demikian, ia tak memungkiri memang ada satu komoditas yang harganya melonjak, yakni bawang putih.

Harga bawang putih berkisar Rp 45-50 ribu/kg, padahal pekan sebelumnya Rp 28-30 ribu/kg.

"Secara keseluruhan ketersediaan barang kebutuhan pokok masih aman jelang bulan puasa ramadhan untuk wilayah Tenggarong dan Loa Kulu," kata Sunggono usai menggelar sidak ketersediaan dan perkembangan harga barang kebutuhan pokok dan barang penting lainnya di Pasar Mangkurawang dan Pasar Loa Kulu, Selasa (30/4/2019).

Untuk bawang putih, lanjutnya, kenaikan harga dipicu keterlambatan distribusi dari Jawa ke Kalimantan.

"Pasokan bawang putih terganggu, alasan pedagang tadi 2 kapal pengangkut bawang putih terlambat datang sehingga mengganggu distribusi barang," tuturnya.

Sedangkan harga kebutuhan pokok lainnya cenderung normal, seperti beras, daging dan ayam.

"Kondisinya normal, stok masih terpenuhi terus, nggak ada masalah, kalaupun ada kenaikan masih di kisaran Rp 2.000-Rp 3000, kenaikannya tidak signifikan," ucap Sunggono.

Ia berharap, harga kebutuhan pokok ini bisa terus stabil hingga ramadhan 2019 dan lebaran.

Pihaknya akan terus memantau perkembangan harga kebutuhan pokok hingga jelang Idul Fitri mendatang.

Selain pasar tradisional, Sunggono juga mendatangi distributor gas elpiji PT Nararya di Jalan Cut Nyak Din.

"Stok gas elpiji di Tenggarong tercukupi dengan baik, distribusinya juga lancar mudah-mudahan terus berlangsung sampai ramadhan 2019," katanya.

Pihaknya juga melayangkan surat edaran kepada para distributor agar tidak mengganggu kelancaran distribusi kebutuhan pokok masyarakat, termasuk gas elpiji.

"Sehingga tidak ada kesan di masyarakat ada penumpukan barang atau mengambil keuntungan besar karena banyaknya permintaan masyarakat," tuturnya.

Ia juga segera merealisasikan adanya operasi pasar atau pasar murah untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka. (*)

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved