Sibukkan Diri dengan Berbagai Kajian Agama, Ifan Seventeen: 'Aku Berjuang Hadapi Rasa Kehilangan'

Setelah lebih dari empat bulan pasca-kejadian, Ifan Seventeen mengaku sudah menjadi lebih baik dari sebelumnya.

YouTube/ Adiez Gilang
Ifan Seventeen saat menceritakan rencana Band Seventeen selanjutnya 

TRIBUNKALTIM.CO - Vokalis Band Seventeen Reifan Fajarsyah, yang akrab disapa Ifan mengaku hingga kini masih merasakan trauma.

Trauma tersebut ia rasakan setelah kehilangan orang-orang yang disayangi, saat bencana tsunami Banten 22 Desember 2018 lalu.

Dikutip dari tayangan Silet yang diunggah di channel YouTube RCTI - INFOTAINMENT, kini Ifan sedang berusaha menyibukkan diri, dengan mengikuti banyak kajian-kajian dan memperdalam ilmu agama, Selasa (14/5/2019).

Ifan menceritakan kesibukannya yang kini lebih banyak mengikuti beragam kajian.

Dengan cara mengikuti kajian lah, Ifan mencoba bertahan dari trauma kehilangan tersebut.

"Aktivitasku sekarang memang kajian-kajian. Maksudnya aku masih struggling (berjuang-Red) dengan trauma gitu kan. Maksudnya bukan trauma, lebih kerasa kehilangan gitu," ucap Ifan.

Setelah lebih dari empat bulan pasca-kejadian, Ifan mengaku sudah menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Namun, ia mengaku tetap masih sering merasa sedih, setiap teringat kejadian bencana tersebut.

"Cuma memang kalau ada moment-moment yang mengingatkan, sedih lah, sedih itu pasti. Makanya aku lebih pilih satu menyibukkan diri," jelas Ifan.

Mengikuti banyak kajian tidak hanya menjadi kesibukan untuk Ifan, namun kegiatan tersebut menjadi sarana untuk semakin dekat dengan Tuhan.

Ifan Seventeen ceritakan kerinduaany pada mendiang istri Dylan Sahara.
Ifan Seventeen mengaku lebih menyibukan diri pada kegiatan kajian-kajian untuk memperdalam ilmu agama. (Capture YouTube RCTI - INFOTAINMENT)

"Kedua memang lebih mendekatkan diri dengan Allah gitu, karena menurutku so far dari awal kejadian sampai sekarang, itu adalah obat yang paling terbaiklah apa pun masalah," ucap Ifan.

Vokalis band tersebut mengaku tidak ingin melupakan semua kejadian yang ia alami, termasuk juga bencana yang menimpanya.

"Lupa sih susah ya, pertama, memang aku enggak ingin lupain. Kedua memang enggak akan bisa lupa. Istilahnya apa ya, udah jadi hidupku. Setengah hidupku sudah hilang, ya hidupku," jelas Ifan.

Ifan sendiri mengaku bahwa kondisinya sekarang sudah menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Ia sudah lebih kuat saat harus mengingat mendiang istri dan empat kawannya yang turut menjadi korban.

"Tapi memang secara perasaan aku udah jauh lebih baik lah, mengingat almarhumah istri. Belum lagi ada Mas Bani, Mas Andi, Mas Herman, Mas Oki, ini udah mulai agak membaiklah, secara dari hati sudah jauh lebih baik lah," ucap Ifan.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved