Ramadhan 2019

Drumer Cilik Rakha Mampu Memukau Pengunjung Dalam Acara Smartfren Samba Festival Ramadhan 2019

"Saya ikut lombanya, sekalian mau unjuk kemampuan main drum, sama teman-teman yang lain juga," pungkasnya.

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/CAHYO WICAKSONO PUTRO
Penampilan Muhammad Rakha Pada acara Smarfren yang menyelenggarakan kegiatan bertajuk Smartfren Samba Festival Ramadhan 2019, pada Sabtu (18/5/2019) di GOR Segiri Samarinda. 

TRIBUNKALTIM.CO SAMARINDA - Muhammad Rakha, anak berusia 6 tahun mahir memainkan drum, dan terlihat fasih memainkan alat musik pukul layaknya drumer andal.

Pada acara Smarfren yang menyelenggarakan kegiatan bertajuk Smartfren Samba Festival Ramadhan 2019, pada Sabtu (18/5) di GOR Segiri Samarinda ini, Muhammad Rakha berhasil memukau pengunjung bazar makanan.

Anak dari Adi Kusuma ini telah privat drum, sejak usia 5 tahun hingga usianya beranjak 6 tahun.

"Privat main drum dari umur 5 tahun sampai sekarang umur saya 6 tahun," tutur Muhammad Rakha, Sabtu (18/5/2019).

Muhammad Rakha sendiri mengikuti rangkaian acara Lomba Seni drum anak, yang diadakan oleh Smartfren.

"Saya ikut lombanya, sekalian mau unjuk kemampuan main drum, sama teman-teman yang lain juga," pungkasnya.

Dalam agenda Launching Ceremony Perdana Smartfren di Samarinda tersebut, ada 20 peserta drumer cilik yang mengikiti lomba drum.

Muhammad Rakha mengundang decak kagum pengunjung
Muhammad Rakha mengundang decak kagum pengunjung (Tribunkaltim.co, Cahyo Wicaksono)

Dan Muhammad Rakha mengaku bersemangat sekali ketika memainkan drum di depan penonton, yang hadir di bazar di Gor Segiri Samarinda. "Semangat, karena ini salah satu hobi saya," ujarnya.

Ketika ditanya terkait cita-citanya, Muhammad Rakha menyebutkan sebenarnya impiannya ingin menjadj seorang pilot. Namun hobinya tetaplah sebagai drumer andal ketika dewasa nanti.

"Cita-citanya pengen jadi pilot. Tapi hobinya tetap main drum sampai besar nanti," sebutnya.

Dan Muhammad Rakha mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada guru privatnya, yang telah membimbing dirinya hingga mampu bermain drum dengan baik.

"Terimakasih buat Om Dayat, guru les saya yang sudah mengajar drum dengan baik," pungkasnya.

Oran tua Muhammad Rakha, Adi Kusuma mengungkapkan, bahwa bermain drum adalah keinginan anaknya tanpa adanya paksaan.

"Ga dipaksa, itu keinginannya sendiri, malah dia sempat ngambek sebelum disetujui untuk les drum," ujar Adi Kusuma.

Adi Kusuma mengatakan, bahwa secara pribadi dirinya akan terus mendukung apapun yang dapat membuat anaknya lebih maju lagi.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved