SKK Migas Pamer Pertanian Wisata Digital Joglo Tani Kolong Langit Handil Baru,Hasilkan Beras Terbaik
Uniknya di sini (Joglo Tani Kolong Langit), para petani bisa menyiram tamanan dengan aplikasi dan sistem digital. Dari rumahpun petani bisa merawat
Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - SKK Migas bersama Eni Muara Bakau mengajak wartawan Tribun Kaltim mengenal Wisata Pertanian Joglo Tani Kolong Langit, yang berada di kawasan Handil Baru, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Perjalanan yang ditempuh sekitar dua jam dari Kota Balikpapan.
Kawasan yang awalnya hutan, lahan tidur diubah menjadi pertanian digital, dengan aspek edukasi untuk warga dan pelajar.
Uniknya di sini (Joglo Tani Kolong Langit), para petani bisa menyiram tamanan dengan aplikasi dan sistem digital.
Sehingga dari rumah pun para petani bisa merawat dan menyiram tamanannya.
Tak hanya itu, tanaman yang dihasilkan merupakan tanaman terbaik, seperti padi dengan beras pulem paling dicari oleh masyarakat.
Bahkan Bupati Kutai Kartanegara pun memesan hingga ratusan kilo.
Muhtadin Wakil Ketua Joglo Tani Kolong Langit Handil Baru, mengatakan, Joglo Tani ini baru dua tahun.
Lahan ini merupakan milik warga yang dihibahkan, ada sekitar 30 orang terlibat di Joglo Tani ini.
Produk yang dihasilkan selain buah-buahan, sayuran dan padi, juga para petani membuat beberapa makanan olahan dari buah, seperti abon kulit cempedak, abon ikan Gulma, permen buah naga, dan lainnya.
Kawasan Pertanian Joglo Tani Langit Biru memiliki luas sekitar 10 hektare, dan 5 hektarenya dikelola untuk menanam padi.
"Kami itu buah-buahannya surplus, kami juga menanam Padi yang menghasilkan beras terbaik. Berasnya kami sebut beras syantik dan mayes.
Harganya 18.000 per-kilogram.
Padi kualitas nomor satu, tanpa bahan organik, dan tanpa pestisida serta bahan kimia. Jadi lebih baik makannya sedikit mahal," kata Muhtadin Wakil Ketua Joglo Tani Kolong Langit Handil Baru.
Pria berkaos merah ini menjelaskan, untuk padi Panen sekitar 138 kaleng, per-kaleng dengan kapasitas 25 liter. Panennya setiap enam bulan, saat ini belum panen lantaran masih musim kemarau.