Virus Corona di Bontang
Ini Evaluasi Kadishub Soal Pembatasan Akses Jalan di Bontang, Bus Tambang Boleh Lewat
Kadishub Bontang, Kamilan angkat bicara soal tak bolehnya melintas bus karyawan tambang pada saat pembatasan akses di jalan protokol Bontang
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BONTANG - Kadishub Bontang, Kamilan angkat bicara soal tak bolehnya melintas bus karyawan tambang pada saat pembatasan akses di jalan protokol Bontang beberapa waktu lalu.
Pembatasan akses jalan perdana telah dievaluasi oleh satgas Tim Terpadu Kota Bontang.
Malam pertama pembatasan bisa dikatakan uji coba teknis sembari mensosialisasikan aturan tersebut kepada seluruh lapisan masyarakat.
"Kalau perdana ada yang belum paham ya wajar saja, sambil sosialisasi," katanya.
Ia berujar bahwa bus karyawan tambang diperbolehkan melintas pada saat pembatasan akses 5 titik jalan protokol Kota Bontang.
"Saya sudah koordinasi dengan semua pihak kalau bus tambang itu diperbolehkan lewat, termasuk karyawan dan mobil darurat lainnya," ungkapnya.
Baca Juga
Puncak Virus Corona di Indonesia Bisa Terjadi Akhir April, Kasus Kematian Juga Menurun, Syaratnya?
Satu Orang Positif Corona, Bupati Berau Berpesan Pedagang Harus Patuh tak Melayani Makan di Tempat
Ada Pasien Positif Corona di Kutim dari Jakarta, Bupati Ismunandar akan Isolasi Pendatang Zona Merah
Disinggung soal banyak warga Bontang yang masih belum mengetahui aturan tersebut, Kamilan menganggap hal itu wajar.
Sebab itu beberapa pengendara yang melintas sebagian tetap diperbolehkan melintas untuk sementara.
"Evaluasinya belum banyak, kalau ada warga yang belum tau itu wajar. Makanya malam pertama tidak begitu ketat. Tapi kalau sudah beberapa hari masih ada yang keluyuran apalagi kalau ketemu anak muda saya suruh tinggal aja motornya di situ," tegasnya.
Ia menegaskan pembatasan akses jalan pada jam tertentu di Kota Bontang yang dilakukan pihaknya, bukan penutupan permanen atau semacam isolasi.
Namun lebih kepada upaya pemerintah untuk memaksa warga tetap di rumah saja di tengah ancaman covid-19 di Bontang.