Tambah 3 Kasus Positif Corona di Berau, Satu Pasien Sempat Dipulangkan Karena Dinkes Salah Persepsi
Tiga warga dinyatakan positif covid-19 di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Dua orang di antaranya merupakan alumni ijtima ulama di Gowa, Sulawesi S
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB- Tiga warga dinyatakan positif covid-19 di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Dua orang di antaranya merupakan alumni ijtima ulama di Gowa, Sulawesi Selatan, setelah hasil pemeriksaan PCR di Surabaya terhadap keduanya menunjukkan positif.
Sedangkan seorang lagi merupakan mahasiswi yang punya riwayat perjalanan dari Yogyakarta.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau sempat salah persepsi terhadap hasil tes PCR mahasiswi tersebut yang sebelumnya dinyatakan negatif sehingga dipulangkan ke rumahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Berau Iswahyudi mengumumkan tiga warga Berau kembali positif Virus Corona atau covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan PCR di BBLK Surabaya.
Dengan bertambahnya tiga positif, secara keseluruhan kasus positif Virus Corona atau covid-19 di Bumi Batiwakkal berjumlah tujuh kasus.
Iswahyudi mengatakan tiga kasus yang dirilisnya, Selasa (21/4/2020) kemarin, 2 orang merupakan kluster ijtima ulama di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dan satu merupakan mahasiswi asal Berau yang menempuh pendidikan di Yogyakarta.
Tiga orang yang dinyatakan positif tersebut masing-masing perempuan berinisial SN (21) dan laki-laki berinisial CSD (42) dan JL (51).
"SN mahasiswi beralamat di Kecamatan Sambaliung, riwayat perjalanan 29 Maret dari Yogyakarta menuju Balikpapan dan selanjutnya ke Berau," katanya.
"Sejak tanggal 2 April telah menjalani perawatan oleh tim medis gugus cepat penanganan covid-19 Berau," jelasnya.
SN ini, kata Iswahyudi, sempat dipulangkan ke rumahnya akibat salah persepsi. Saat itu Dinkes mengirim empat sampel di mana tiga di antaranya mendapatkan hasil positif dan SN sempat dinyatakan negatif.
"Namun hasil lab yang kami terima ternyata SN ini juga positif sehingga kami jemput kembali dan informasi dari keluarganya SN tak kemana-mana setelah menjalani karantina," jelasnya.
Meski demikian tim gugus tetap melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang pernah kontak langsung dengan SN termasuk keluarganya.
Dua pasien lainnya merupakan kluster ijtima ulama di Gowa, Sulawesi Selatan.
Meski sama-sama dari Gowa, Iswahyudi mengatakan mereka tidak ada kontak langsung.